Siap IPO, BNI Syariah Tunggu Keputusan Induk Usaha

galeri ATM pertama BNI Syariah
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Dana Deklarasi Tax Amnesty Bank Mandiri Sudah Rp70 Miliar
- Presiden Direktur  PT Bank BNI Syariah, Dinno Indiano mengungkapkan, pihaknya masih menunggu keputusan induk usaha guna menjalankan penawaran umum perdana saham, atau
Initial public offering
Tingkatkan Kerja sama, BSM dan Muhammadiyah Teken MoU
(IPO) di pasar modal Indonesia.

Laba Bank Mayora Ditopang Naiknya Penyaluran Kredit
Dengan demikian, modal BNI syariah bertambah dan bisa menjaga posisi rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR). 

"Sebetulnya domain induk, BNI Syariah memang butuh modal. Untuk jaga CAR kita yang saat ini masih di posisi 15 persen," kata Dinno, saat ditemui dalam acara seminar IBEX 2015 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat 11 September 2015.

Dinno menjelaskan, dengan dilakukan penambahan modal, atau realisasi IPO, maka BNI Syariah bisa mendapatkan penambahan modal, agar ekspansi bisnis perseroan bisa terjalani dengan baik ke depannya.

"Jadi, kami kembalikan ke BNI sebagai induk kami, mau setor modal kita apa jual (IPO), yang pasti kita butuh modal," tuturnya.

Seperti diketahui, langkah IPO dilakukan guna menahan posisi CAR yang tiap tahunnya minimal tergerus 2 - 2,5 persen. Paling cepat perseroan butuh modal pada 2016‎, atau 2017. Kalau tidak dapat tambahan modal, perseroan akan go public. 

Dino mengatakan, pertumbuhan bank syariah yang cukup meningkat bakal menggerus CAR perseroan terus menerus. Hal itu sudah terlihat tiap tahunnya, CAR perseroan yang sudah tergerus.

Menurutnya, perseroan sudah pernah disuntik dana oleh induk sebesar Rp500 miliar. Tetapi, pada saat itu posisi CAR perseroan berada di level 18,5 persen. Ada pun ‎CAR dalam rencana bisnis bank (RBB) di tahun ini mencapai 15 persen, dengan posisi pertumbuhan bisnis di level 25 persen.‎ (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya