Crane Masjidil Haram Jatuh, Ini Penjelasan Bos Waskita Karya

Bangunan ka'bah.
Sumber :
  • REUTERS/Amr Abdallah Dalsh/Files

VIVA.co.id - Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk, M Choliq, menuturkan perseroan yang dipegangnya tidak terkait dengan insiden jatuhnya crane dalam pembangunan perluasan Masjidil Haram. Choliq menegaskan bahwa crane tersebut bukanlah milik perseroan.

Keluarga Korban Crane Menanti Janji Arab Saudi

Namun demikian, dia mengakui bahwa perusahaannya memang merupakan subkontraktor dari proyek pembangunan Masjidil Haram, namun tidak ada kaitannya dengan crane tersebut.

"Jadi, seluruh pengembangan Masjidil Haram itu sebagai main contractor-nya adalah Bin Laden. Waskita salah satu sub kontraknya. Nah, crane yang jatuh itu dimiliki dan dioperasikan oleh Bin Laden langsung, kontraktor utama Arab Saudi," ujar Choliq saat dihubungi VIVA.co.id, Minggu 13 September 2015.

Bos Waskita Tak Cemas Anggaran Pemerintah Dipangkas

Choliq melanjutkan bahwa proyek pembangunan proyek Masjidil Haram tersebut adalah proyek yang besar, sehingga banyak subkontraktor yang berkontribusi, salah satunya Waskita Karya.

Dijelaskannya bahwa perseroan memang salah satu penyedia dan pembuat fabrikasi beton, profil dan lain-lain.

Menag: Santunan Korban Crane Masjidil Haram Segera Cair

"Waskita memang salah satu sub kontraktor di sana, yang tugasnya membuat fabrikasi besi beton, profil dan lain-lain. Nah, begitu masuk ke kompleks Masjidil Haram, yang mengangkut material-material itu Bin Laden, bukan Waskita," jelasnya.

Soal insiden tersebut, kata Choliq, bukanlah akibat kecelakaan kerja ataupun dari kualitas produk, melainkan murni kondisi cuaca ekstrem yang terjadi di Arab Saudi.

"Ini kan musim haji, jadi nggak ada kerja. Kenapa bisa terjadi? Karena sudah ada badai petir dan lain sebagainya. Jadi kita memang ada suplai beton, suplai finishing dan lain-lain, tapi yang jelas tidak ada kaitannya dengan crane," ujar Choliq. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya