IHSG Dibuka Naik, Namun Diperkirakan Bergerak Terbatas

Panel Perdagangan Saham di BEI
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia awal pekan ini dibuka naik 1,21 persen di level 4.254 pada Senin 5 Oktober 2015. IHSG menguat dan mengikuti bursa Asia yang dibuka naik serta merespons data ekonomi AS yang melemah pekan lalu.

IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya

Analis First Asia Capital, David N Sutyanto, mengatakan, pemodal cenderung bermain dalam rentang terbatas dan membeli selektif, terutama atas saham-saham sektoral, yang berpotensi mencatatkan pertumbuhan laba sepanjang kuartal III-2015.

"IHSG akan bergerak dengan batas bawah di level 4.190 dan batas atas 4.270, serta berpeluang rebound (berbalik arah)," ujar David kepada VIVA.co.id, Senin, 5 Oktober 2015.   

IHSG menutup akhir pekan lalu dengan koreksi 47,07 poin (1,11 persen) di posisi 4.207,79 setelah tiga hari perdagangan sebelumnya berhasil rebound.

Selama sepekan terakhir, IHSG bergerak fluktuatif dan ditutup stagnan. Sentimen pasar terutama digerakkan oleh faktor eksternal. Seperti data manufaktur Tiongkok yang di atas perkiraan.

Dari domestik digerakkan oleh respons positif pasar atas dikeluarkannya paket kebijakan ekonomi September II pada akhir September lalu.

Cari Pemain Saham Baru, BEI Gandeng Indosat dan Trimegah

Namun, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih belum banyak berubah dan bergerak di level Rp14.700 akhir pekan lalu. Ini membuat pemodal asing juga masih belum mau masuk kembali ke pasar.

Nilai penjualan bersih asing selama sepekan lalu di pasar saham mencapai Rp621,99 miliar, dan melanjutkan penjualan bersih pekan sebelumnya yang mencapai Rp2 triliun.

Selain itu, David mengatakan, di tengah outlook perekonomian domestik yang masih berisiko, pertumbuhan ekonomi diperkirakan sulit berada di atas 5 persen tahun ini.

Ditambah, masih enggannya Bank Indonesia (BI) menurunkan bunga acuannya dan lemahnya kinerja ekspor akibat tren harga komoditas yang masih lemah, membuat prospek pertumbuhan laba emiten sektoral juga menjadi melemah.

"Dalam waktu dekat, sentimen pasar akan digerakkan dengan rilis kinerja emiten sektoral kuartal III tahun 2015," katanya.

Sementara itu, dari eksternal, selain masih suramnya outlook ekonomi Tiongkok, risiko keluarnya modal asing (capital outflow) juga dipicu spekulasi kenaikan tingkat bunga The Fed akhir tahun ini.

IHSG Berusaha Bertahan di Atas 5.400, Pilih Empat Saham Ini
Pekerja membersihkan kaca di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November

IHSG fluktuatif dan turun terus hingga 11,65 poin.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016