IHSG Dibuka Turun 0,7 Persen Hari Ini

Papan elekstronik IHSG
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id
Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November
- Indeks harga saham gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia turun 0,7 persen di posisi 4.639,56 pada perdagangan awal Rabu, 28 Oktober 2015. 

IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya
Pelemahan IHSG ini mengikuti bursa Asia yang dibuka melemah dan bursa Amerika Serikat (AS) yang ditutup turun pada perdagangan kemarin.  

Cari Pemain Saham Baru, BEI Gandeng Indosat dan Trimegah
IHSG kembali rawan koreksi karena minimnya insentif positif dari eksternal. Sentimen rilis laba kuartal tiga emiten menjelang akhir Oktober ini akan memengaruhi pergerakan indeks.

"IHSG diperkirakan bergerak dengan kisaran di 4.620 hingga 4.710," ujar Analis First Asia Capital David N Sutyanto di Jakarta, Rabu, 28 Oktober 2015. 

David menjelaskan, penguatan IHSG pada perdagangan kemarin tertahan akibat aksi ambil untung pemodal. Kemarin, IHSG sempat koreksi 54 poin (1,2 persen) di penutupan sesi pertama, namun di akhir sesi dua berhasil mengurangi koreksi dan ditutup hanya melemah 17,653 poin (0,37 persen) di 4.674,058.

"Aksi beli terbatas kemarin melanda saham perkebunan seiring menguatnya kembali harga CPO (harga minyak kelapa sawit) dan saham sektor perdagangan. Sedangkan saham perbankan bergerak konsolidasi setelah menguat dalam beberapa sesi perdagangan terakhir," tuturnya.

Nilai transaksi di pasar reguler hanya mencapai 3,8 triliun dan pemodal asing kembali mencatatkan nilai pembelian bersih Rp158,17 miliar. Tipisnya nilai transaksi mengindikasikan pemodal tengah wait and see (menunggu dan melihat).

Dari sentimen eksternal saat ini pasar tengah menanti hasil pertemuan The Fed Rabu ini. Sedangkan sentimen domestik saat ini lebih banyak digerakkan oleh isu individual terkait kinerja emiten kuartal tiga.

"Koreksi terutama dipicu data ekonomi AS yang keluar tadi malam kurang menggembirakan dan pasar tengah menanti pengumuman hasil pertemuan The Fed Rabu pekan in," ujar dia.

Dari data ekonomi yang keluar, angka durable goods orders September di AS turun 1,2 persen (MoM) merupakan penurunan dua bulan berturut-turut. Indeks kepercayaan konsumen Oktober turun ke 97,6 dibawah estimasi pasar 102,5 dan angka indeks bulan sebelumnya 102,6.

"Data ekonomi AS tersebut mengindikasikan perlambatan ekonomi global turut berdampak pada pemulihan ekonomi negara adidaya tersebut," katanya. (ms)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya