Respons BI soal Kenaikan Peringkat Kemudahan Berusaha

Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara (kiri)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru
VIVA.co.id
Risma: Jerman Sumbang Rp1,5 Triliun untuk Bangun Trem
- Peringkat Indonesia dalam survei
ease of doing bussiness
Bank Mandiri Jadi Penyalur Investasi Asing ke Daerah
(Kemudahan Berusaha) yang dirilis grup Bank Dunia, meningkat dari yang sebelumnya berada di posisi 120, menjadi peringkat 109 dari 189 negara yang disurvei.

BKPM Gandeng Bank Mandiri untuk Tampung Dana Investor
Menanggapi hal ini, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Mirza Adityaswara mengatakan, survei ini menunjukkan, meskipun perekonomian dalam negeri tengah melambat, ada beberapa sektor lain yang mampu meningkat. Terutama, di perekonomian domestik. 

"Terkait ease of doing bussiness itu sudah ada bagus, ada perbaikan peringkat. Kita harus bersyukur," ujar Mirza, Surabaya, Kamis 29 Oktober 2015.

Mirza menuturkan, anggapan ini bukanlah isapan jempol semata. Sebab, survei Bank Dunia dilakukan jauh sebelum pemerintah mengeluarkan sejumlah insentif perbaikan fundamental ekonomi dalam negeri, yang terangkum dalam paket-paket kebijakan. Artinya, ini murni karena keadaan domestik.

"Padahal, survei itu dilakukan beberapa bulan yang lalu. Sebelum pemerintah menerbitkan paket satu sampai lima. Dimana paket tersebut, terkait soal debirokratisasi dan deregulasi," kata dia.

Dengan munculnya paket kebijakan pemerintah, Mirza berharap, akan semakin memperbaiki peringkat Indonesia ke depannya. Tentunya, hal ini perlu adanya dorongan lain, terutama dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

"Mudah-mudahan, survei tahun 2016 peringkat kita akan membaik. Karena yang kemarin, sebelum paket saja sudah membaik. Apalagi, kalau Pemda di Indonesia berlomba-lomba untuk melakukan deregulasi dan debirokratisasi. Akan makin top," ujarnya.

Sekadar informasi, survei yang dilakukan grup Bank Dunia ini menggunakan data dalam kurun waktu antara 2 Juni 2014, sampai dengan 1 Juni 2015. Di mana, ada tiga indikator perbaikan yang dinilai positif. Di antaranya, memulai usaha, akses perkreditan, dan pembayaran pajak. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya