VIVA.co.id - PT Garuda Indonesia Airlines Tbk (Persero) mengakui kebakaran hutan yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan, berdampak negatif terhadap maskapainya.
Hal ini disampaikan Direktur Utama Garuda, Arif Wibowo, dalam acara "Penutupan Penerbangan Haji 1436 H dan Penyambutan Pesawat B777-300 ER ke-9 'Sky Team Livery', di Garuda City, Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Kamis 29 Oktober 2015.
Kabut asap, kata Arif, membuat maskapai Garuda merugi jutaan dolar Amerika Serikat.
"Kontribusi asap kemarin, di bulan September-Oktober, kami kehilangan opportunity sekitar US$8 juta," kata Arif.
Arif mengatakan, ada lebih dari 120 ribu orang penumpang yang membatalkan penerbangan. "Kerugian ini (dari penerbangan) Sumatera dan Kalimantan. Yang terakhir, kan, Timika itu sempat mengganggu kita," kata Arif.
Pihaknya pun mengalihkan rute-rute penerbangan yang terdampak kabut asap. Penerbangan ini dialihkan ke rute-rute padat, seperti Denpasar, Makassar, Surabaya, dan Balikpapan.
"Kami melakukan optimalisasi rute supaya kita memindahkan sebagian, tapi itu tidak bisa semaksimal mungkin. Tetap ada cost-nya," kata dia. (ase)
Garuda Jadi Maskapai dengan Protokol Kesehatan Terbaik di Dunia
Garuda Indonesia satu-satunya maskapai dari Indonesia. Selain protokol, Garuda juga baik soal kemanan.
