Dana PMN Ditunda, Kemenkeu Jamin Tak Ganggu Kinerja BUMN

Menkeu Bambang PS Brodjonegoro.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA.co.id - Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menahan anggaran Penyertaan Modal Negara (PMN) dalam APBN 2016 yang baru saja disahkan. Meskipun suntikan dana tersebut belum dapat dicairkan namun Kementerian Keuangan menjamin tidak akan mengganggu kinerja perusahaan plat merah.

Realisasi Lifting Migas Triwulan Pertama Lampaui Target APBN

Sebab, Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang PS Brodjonegoro menjelaskan, PMN hanyalah merupakan tambahan modal untuk perusahaan BUMN. Sedangkan kinerja BUMN akan tetap berjalan dengan atau tanpa adanya dana suntikan dari pemerintah.

"Jadi BUMN bersangkutan enggak akan terganggu kerjanya. Misalnya dia tahu akan dapat Rp1 triliun misalnya. Buat dua proyek jalan tol ya dia kerjain saja jalan tol meskipun dia tahu dia dianggarkan dapat PMN," kata Bambang saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Jumat, 30 Oktober 2015.

Tutup Defisit APBN, Menkeu Butuh Tambahan Utang Rp40 Triliun

Mengingat esensi PMN sebagai penambaham modal dan bukan belanja proyek, Bambang meyakini kinerja perusahaan BUMN akan aman. Terlebih BUMN tersebut merupakan perusahaan yang masih sehat.

"Ini menambah modal supaya dia bisa melakukan ekspansi bisnis dan bisa pinjam ke perbankan lebih besar lagi. Maksudnya mereka kan bukan perusahaan yang mau bangkrut. Apalagi yang karya-karya itu, Jasa Marga kan mereka punya kemampuan. Jadi tetap bisa menjalankan tugasnya," ujarnya.

Efisiensi, Pemerintah Hemat Rp50,6 Triliun di RAPBN-P 2016

Nantinya, Bambang menegaskan, PMN dapat dicairkan setelah mendapatkan restu dari komisi terkait uang tertuang APBN Perubahan 2016 mendatang.

"Pokoknya semua UU nya posturnya enggak berubah, yang ditahan atau ditunda adalah pelaksanaan PMN, dibahas dulu oleh komisi terkait dan pemerintah," katanya.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono

Efisiensi, Penghematan Kementerian PUPR Rp8,4 Triliun

Di sisi lain, mendapat tambahan Rp2,5 triliun untuk Asian Games.

img_title
VIVA.co.id
8 April 2016