Lindungi Nasabah, BI Siapkan Transaksi Keuangan yang Aman

Ilustrasi perbankan
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Bank Indonesia meluncurkan tiga sistem penyelesaian transaksi pembayaran generasi II yang akan mulai dioperasikan pada tanggal 16 November 2015.

Hati-hati Transaksi Tol, Ada Mobil Pribadi Bayar Tarif Truk

Tiga Sistem BI yang telah diperbaharui tersebut antara lain Bank Indonesia Real-Time Gross Settlement (BI-RTGS), Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS) dan Bank Indonesia Electronic Trading Platform (BI-ETP) generasi II.

Direktur Eksekutif Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran BI, Bramudija Hadinoto, mengatakan dengan adanya sistem baru ini, maka akan menjadikan kegiatan transaksi sistem pembayaran di masyarakat semakin aman.
Dana Deklarasi Tax Amnesty Bank Mandiri Sudah Rp70 Miliar

"Jadi ini merupakan sistem generasi baru atau pengganti sistem yang lama. jadi ada BI RTGS, BI S4, dan BI ETP generasi kedua," kata dia di Kantor Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 11 November 2015.
BI Tak Akan Perlonggar Uang Muka Kredit Motor

Ia menguraikan, untuk implementasi sistem BI-RTGS, BI-SSSS, dan BI-ETP generasi II tersebut didasarkan pada lima pertimbangan, yang pertama yaitu peningkatan efisiensi dan kemampuan mitigasi risiko sistem sesuai international best practices. "Ini dalam rangka memitigasi risiko atau perlindungan nasabah, dalam transaksi transfer dana bagi nasabah," kata dia.

Yang kedua, lanjut dia, dengan adanya sistem ini, makan akan ada kemampuan untuk terhubung dengan infrastruktur lain di pasar atau sistem keuangan domestik maupun cross border (luar negeri). Sementara, yang ketiga adalah mengakomodasi dinamika di pasar/sistem keuangan.

Sedangkan yang keempat, dengan sistem baru ini diyakininya akan mengakomodasi perkembangan volume transaksi menjadi semakin meningkat, dan kelima, adalah untuk pembaharuan teknologi sistem yang telah  berjalan lebih dari 10 tahun. 

"Bagi perbankan, implementasi sistem II ini akan memberikan kesempatan dalam melakukan manajemen prioritas transaksi dan likuiditas secara lebih baik," kata dia.

Namun ia enggan menyebut berapa dana yang digelontorkan pihaknya, untuk membeli software dan infrastruktur sistem tersebut. Adapun vendor yang mensuplai software tersebut adalah perusahaan yang berkantor di Swedia.

"Soal harga rahasia dapur, vendor kita, perusahaan pengembang software dari Rusia yang berkedudukan di Swedia," tuturnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya