- VIVAnews/Fernando Randy
VIVA.co.id - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menargetkan laba bersih pada tahun 2016 dapat tumbuh lebih dari 25 persen dibandingkan dengan raihan laba bersih tahun 2015. Optimisme tersebut sejalan lantaran asumsi makro ekonomi yang diperkirakan bakal membaik.
"Ke depan, kami masih akan tetap fokus pada pembiayaan rumah, khususnya bagi kalangan menengah ke bawah," kata Direktur Utama BTN, Maryono, di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, 11 November 2015.
Selain itu, Maryono mengatakan bahwa BTN juga berkomitmen untuk mendukung penyaluran program satu juta rumah, dengan tetap melakukan efisiensi biaya, penurunan kredit bermasalah, dan juga dukungan digital banking.
"Hal itu dilakukan untuk memperoleh pendapatan berbasis komisi alias fee based income," ucapnya.
Kenaikan laba bersih pada tahun depan, menurut Maryono, akan meningkat seiring dengan pertumbuhan kredit dan pembiayaan di kisaran 18-20 persen.
Untuk dana pihak ketiga (DPK), diharapkan dapat tumbuh sekitar 19-21 persen. Dengan demikian, total aset perseroan di tahun depan diperkirakan bisa meningkat sekitar 18-20 persen.
Maryono mengungkapkan, pihaknya juga bakal mempertahankan rasio kecukupan modal (CAR) di level 14-16 persen, serta menjaga kredit bermasalah (NPL) gross di level minimal 3 persen atau lebih rendah lagi.
Perusahaan juga mengincar rasio marjin bunga bersih (NIM) di level 5-5,2 persen, loan to deposit ratio (LDR) 103-105 persen, serta BOPO 82-84 persen. (ase)