Sumber :
- Mitra Angelia
VIVA.co.id
- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli, mengaku tidak masalah jika banyak mendapat kritikan atas sikapnya selama ini. Kata Rizal, sebagai pejabat publik, seseorang harus menyampaikan fakta dan apa adanya.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Meskipun sering dikritik oleh masyarakat maupun pejabat lain, Rizal menegaskan bahwa dirinya tidak pernah takut dikritik selama yang disampaikan adalah fakta.
Baca Juga :
Rizal Ramli Tutup Mulut Ditanya Pilkada Jakarta
"Jangan dipedulikan omongan itu kecuali dia benar. Jangan baper (bawa perasaan), kalau saudara diomongin orang atau diiriin orang, berarti Anda orang penting. Kalau saya ada yang enggak suka, emang gue pikirin," ujar Rizal di Gandaria City, Jakarta Selatan, Minggu, 13 Desember 2015.
Rizal mengatakan, saat ini banyak pejabat pemerintah yang tidak mengungkapkan fakta apa adanya saat berbicara di depan publik, sehingga yang ditampilkan ke publik hanya yang baik-baik saja.
"Kita bercakap-cakap, sesama kita-kita (pemerintah), ngomong apa adanya. Tapi begitu kita memberikan public testimoni banyak yang tidak mau menyampaikan yang sebenarnya, karena takut dipecat, dan lain-lain," ujar Rizal.
Dia mencontohkan, di negara Jerman banyak ahli filsafat, orang-orang cerdas, tetapi berhasil dikalahkan oleh sosok seperti Hittler. Seorang yang biasa-biasa saja.
Hal ini, kata dia, disebabkan oleh banyaknya orang yang cerdas tidak menyampaikan kebenaran.
"Di Jerman banyak orang cerdas, seperti Karl Marx, Mozart, Bethoven, dan filsuf-filsuf. Kok bisa sebuah bangsa yang cerdas, logis, dan religius dikalahkan oleh seorang bernama Hittler," katanya.
"Bangsa kita juga begitu, banyak yang budinya halus, ngerti filsafat, religius, tapi tidak berani menyatakan kebenaran dan akhirnya orang yang berkuasa adalah orang yang brengsek. Pejabat mau jadi pejabat, hanya untuk memperkaya diri," Rizal menambahkan. (ase)
Halaman Selanjutnya
Rizal mengatakan, saat ini banyak pejabat pemerintah yang tidak mengungkapkan fakta apa adanya saat berbicara di depan publik, sehingga yang ditampilkan ke publik hanya yang baik-baik saja.
