Sumber :
- Kementerian Keuangan
VIVA.co.id
- Tidak tercapainya target penerimaan pajak tahun ini, menjadi salah satu alasan Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Sigit Priadi Pramudito mundur dari jabatannya.
Baca Juga :
Tarif Pajak RI Bakal Diturunkan?
Kendati demikian, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengaku bahwa pihaknya tidak sepenuhnya menyalahkan kinerja Sigit akan rendahnya penerimaan pajak. Karena memang, ada beberapa hal yang menjadi kendala bagi pemerintah untuk menarik pajak yaitu data dari Wajib Pajak (WP) yang masih belum akurat.
Baca Juga :
Ribuaan Orang Padati Sosialisasi Tax Amnesty
"Dirjen Pajak itu nyari duitnya tutup mata. Dia tidak tahu persis potensi pajaknya, jadi hanya meraba dan menarik apa yang bisa ditarik. Karena datanya memang tidak jelas," ujar Bambang di Jakarta, Rabu Malam, 16 Desember 2015.
Bambang menjelaskan, salah satu yang menjadi penghalang besar pemerintah untuk merangkul para WP adalah lemahnya data Wajib Pajak. Ia mengatan, perlu menggunakan kebijakan tax amnesty untuk mengumpulkan data itu.
"Mudah-mudahaan juga dengan adanya AoEI (Automatic of Exchange Information) yang akan diberlakukan nanti tidak ada lagi rahasia perbankan, terus terang rahasia perbankan menyulitkan buat kita. Kita tidak bisa langsung masuk untuk cari data," kata dia. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Bambang menjelaskan, salah satu yang menjadi penghalang besar pemerintah untuk merangkul para WP adalah lemahnya data Wajib Pajak. Ia mengatan, perlu menggunakan kebijakan tax amnesty untuk mengumpulkan data itu.