Hari Ini, IHSG Cenderung Terkoreksi Aksi Ambil Untung

Pekerja membersihkan kaca di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November
- Melanjutkan perdagangan di akhir pekan ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak bervariasi. IHSG cenderung terkoreksi, setelah tiga hari terakhir menguat. Berdasarkan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG pagi ini, dibuka turun 0,49 poin atau 1,07 persen di 4.506,87

IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya
"Penguatan IHSG akan diwarnai aksi ambil untung pelaku pasar menyusul kekhawatiran atas anjloknya harga minyak mentah dan sejumlah harga komoditas lainnya," kata Analis First Asia Capital David N Sutyanto di
Jakarta, Jumat, 18 Desember 2015.
Cari Pemain Saham Baru, BEI Gandeng Indosat dan Trimegah

David memperkirakan IHSG akan bergerak di 4,520 hingga 4,610. Ia mengungkapkan, tadi malam Wall Street terkoreksi menyusul kekhawatiran anjloknya harga minyak mentah dan sejumlah data ekonomi yang kurang menggembirakan. Indeks Dow Jones dan S&P masing-masing terkoreksi 1,43 persen dan 1,50 persen tutup di 17.495,84 dan 2.041,89.

Harga minyak mentah Amerika Serikat tadi malam melanjutkan tren penurunan 2,22 persen di US$34,73 per barel. "Saham sektor energi dan material menjadi pendorong koreksi indeks di Wall Street," tuturnya.

Selain itu, David juga mengatakan, pasar saham kembali bergairah pasca putusan The Fed menaikkan tingkat bunganya pertama kali sejak 2006 sebesar 25 basis poin. Hal itu tercermin IHSG kemarin berhasil menguat hingga 72,511 poin (1,62 persen) di 4.555,964 seiring penguatan yang terjadi di pasar saham global dan kawasan Asia kemarin.

Sehingga, nilai transaksi di Pasar Reguler meningkat mencapai Rp4,07 miliar dan pembelian bersih asing melonjak hingga Rp1,13 triliun. Saham-saham perbankan, infrastrutur, dan konsumsi menjadi penopang penguatan IHSG kemarin.

"Putusan kenaikan bunga Fed Funds Rate (FFR) tersebut sudah sesuai dengan perkiraan pasar dan sudah mencerminkan harga pasar saat ini, sehingga pasar kembali melakukan pembelian," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya