Sumber :
- Reuters
VIVA.co.id
- Pasar saham Asia mengawali sesi perdagangan, Senin, 21 Desember 2015, dengan pergerakan bervariasi setelah anjloknya bursa Wall Street pada penutupan akhir pekan lalu.
Baca Juga :
Bursa Asia Pasifik Tertekan Dinamika Pilpres AS
Baca Juga :
Mengekor Wallstreet, Bursa Asia Dibuka Melemah
Seperti diberitakan CNBC, indeks Nikkei di bursa Tokyo pagi ini tergelincir 1,2 persen menjadi 18.757,33. Indeks acuan pasar saham Jepang ini memperpanjang kerugiannya dari perdagangan Jumat akhir pekan lalu.
Hal tersebut dipicu karena pasar kecewa dengan keputusan Bank of Japan yang tidak mengubah kebijakan moneter.
Bank sentral Jepang itu mengumumkan program baru untuk membeli ETF hingga US$2,45 miliar per tahun. Hal tersebut akan memicu menguatnya nilai tukar yen terhadap dolar AS, yang kemungkinan akan membebani saham eksportir.
Saham Toyota turun 1,6 persen, sedangkan saham Kyocera melemah 1,3 persen. Saham Toshiba anjlok 8,9 persen.
Sementara itu, indeks S&P ASX 200 di bursa Sydney turun 0,5 persen ke level 5.079,8. Indeks patokan pasar saham Australia ini diprediksi akan mencari sentimen positif di tengah beban turunnya harga minyak.
Adapun indeks Kospi di bursa Seoul, Korea Selatan, bergerak menguat 0,2 persen. Saham Samsung Engineering menguat 1 persen, setelah sepanjang pekan lalu saham menguat 8 persen.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Bank sentral Jepang itu mengumumkan program baru untuk membeli ETF hingga US$2,45 miliar per tahun. Hal tersebut akan memicu menguatnya nilai tukar yen terhadap dolar AS, yang kemungkinan akan membebani saham eksportir.