Harga Minyak Kerek Penguatan Bursa Wall Street

Kesibukan di Bursa Efek New York
Sumber :
  • REUTERS/Brendan McDermid
VIVA.co.id
Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
- Indeks saham utama Amerika Serikat ditutup lebih tinggi pada akhir perdagangan Selasa waktu New York.

Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah
Seperti dikutip dari laman CNBC, Rabu, 23 Desember 2015, hal itu disebabkan karena menguatnya harga minyak mentah global. "Secara umum, jika harga minyak mentah menghentikan penurunannya, itu bisa menghapus sejumlah kekhawatiran," kata Marc Chaikin, CEO Chaikin Analytics.

Saham di Wall Street Ditutup Sedikit Menguat
Harga minyak mentah AS pada perdagangan Selasa ditutup naik 33 sen atau 0,92 persen menjadi US$36,14 per barel. Adapun, pasar saham AS akan tutup pada Kamis pagi, malam perayaan Natal, dan Jumat untuk merayakan Hari Raya Natal.

Sementara, National Association of Realtors memaparkan, jumlah penjualan rumah pada November turun 10,5 persen, jauh lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya.

The CBOE Volatilitas Index (VIX), yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari kecemasan di pasar diperdagangkan mendekati 16,5.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 187 poin (1,09 persen) ke level 17.438, dengan saham Caterpillar dan Apple yang memimpin pelemahan saham.

Sementara itu, indeks S&P 500 menguat 20 poin (1 persen) ke level 2.041, dipimpin oleh saham sektor bahan bangunan. Adapun indeks Nasdaq menguat 36 poin (0,72 persen) ke level 5.004.

Volume saham yang diperdagangkan di Bursa Efek New York hampir mencapai 534 juta unit saham dengan volume komposit mendekati 2,7 miliar unit saham.

Sementara itu, nilai tukar mata uang dolar melemah terhadap mata uang mitra dagang utama AS. Imbal hasil (yield) treasury 10 tahun yang digunakan untuk menentukan suku bunga KPR dan kredit konsumsi naik menjadi 2,23 persen.

(mus)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya