Tiga Strategi Pemerintah Genjot Ekonomi Tahun ini

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi
Sumber :
  • ANTARA/M Agung Rajasa
VIVA.co.id
Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi
- Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk tidak memunculkan stigma negatif terkait dengan target pertumbuhan ekonomi yang dipatok pemerintah untuk tahun ini sebesar 5,3 persen.

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
Bambang menegaskan, terlalu dini apabila berbicara mengenai gejolak dan situasi yang terjadi terhadap ekonomi dunia. Sebab, pada tahun ini negara-negara maju seperti Amerika Serikat maupun Tiongkok justru diprediksi akan mengalami perbaikan ke arah yang lebih baik. 

IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya
"Sekarang masih terlalu awal untuk dibilang 2016 akan lebih jelek dibandingkan 2015. Perkiraan negara maju di 2016 akan lebih membaik," ujar Bambang saat ditemui di kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Senin 11 Januari 2016. 

Meskipun negara maju mulai membaik, negara-negara emerging market (negara berkembang) diprediksi tidak akan jauh berbeda kondisinya dengan tahun 2015, di mana masih akan tetap dihantui oleh perlambatan. Belum lagi ditambah runtuhnya harga komoditas dunia yang berpengaruh cukup signifikan.

Pemerintah, kata Bambang, telah menyiapkan tiga stategi khusus untuk menangkal sentimen negatif yang berpotensi menghambat laju ekonomi domestik. Sehingga, tidak hanya mengandalkan pertumbuhan negara maju yang mampu mengkompenasi perlambatan di negara berkembang seperti Indonesia.

"Kami perkuat government spending. Itu masih harus, karena menjadi penggerak ekonomi. Kami juga akan mendorong investasi masuk, karena itu potensinya besar. Terakhir, mungkin kami harus mengubah pola ekspor menjadi final goods dan consumption goods. Ini tiga hal yang bisa dimanfaatkan," tuturnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya