Ford Indonesia Tutup karena Tergerus Pelemahan Rupiah

Ford Escape 2017.
Sumber :
  • Dok: Ford
VIVA.co.id
Wapres Imbau Produsen Otomotif Manfaatkan Tax Amnesty
- Kementerian Perindustrian mengungkapkan, hengkangnya industri pabrikan otomotif Ford di Indonesia‎, karena sengitnya persaingan industri otomotif di Tanah Air. Ford juga dinilai tidak mampu membaca pasar yang baik di Indonesia.

JK Bangga Penjualan Mobil Capai Satu Juta Unit per Tahun
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, yang terus melemah hingga 10,59 persen di tahun lalu, dinilai menjadi alasan lainnya Ford memutuskan menutup usahanya.

Tips Sukses Bisnis Pencucian Mobil dan Motor
"Ford itu kan memang tidak punya pabrik di sini, ya mereka impor CBU (Completely Build-Up Unit) dari luar. Kemudian, pelemahan kurs itu akan sangat berdampak sekali," ujar Putu di Jakarta, Rabu 27 Januari 2016.

Putu menjelaskan, Ford juga selama ini tidak memperhatikan strategi untuk mengelola industri komponen pendukung di dalam negeri dan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) juga sangat rendah. 

"Kalau mereka punya itu (TKDN), industri mereka bisa lebih tahan banting," katanya.

Selain itu, Putu juga menilai, Ford selama ini dinilai menjual mobil yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 

Hal ini, karena Ford tidak menyediakan mobil segmen Multi Purpose Vehicle (MPV), seperti yang digemari masyarakat Indonesia. Itu yang disayangkan oleh pihaknya.

"Ford itu tidak ada upaya untuk produksi mobil yang sedang tren di sini. Tipe yang sedang tren adalah MPV yang sebentar lagi masuk ke SUV (Sport Utility Vehicle). Sayang sekali mereka berhenti berjualan di Indonesia, karena mereka punya penjualan di kisaran enam ribu hingga tujuh ribu unit per tahunnya," ujarnya. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya