Kereta Cepat RI Lebih Mahal Ketimbang Iran, Ini Alasannya

Sumber :
  • Fikri Halim / VIVA.co.id
VIVA.co.id
Menanti Data Inflasi China, Bursa Asia Dibuka Naik
- Pembangunan kereta cepat Jakarta menuju Bandung yang digarap bersama dengan China, terus menuai kontroversi. Setelah timbul polemik permasalahan izin belum juga kelar, tetapi pembangunan sudah dinyatakan dimulai, kini terungkap bahwa biaya proyek tersebut terlalu mahal dibandingkan proyek yang sama di negara lain. 

Jokowi: Tax Amnesty Jadi Jawaban Merebut Dana Investasi
Berdasarkan dokumen kontrak, pembangunan kereta cepat di Indonesia dengan jarak sekitar 142 kilometer itu mencapai US$5,5 miliar. Sementara itu, pembangunan kereta cepat Teheran menuju Isfahan di Iran, dengan jarak lebih jauh dari dua kali lipat, yaitu 400 km hanya hanya menelan biaya US$2,73 miliar. 

Disindir Jokowi Soal Anggaran, Ini Kata Gubernur Aher
Tak hanya itu, pembangunan juga sama-sama ditargetkan bisa mulai beroperasi pada 2018 mendatang. Penggarapannya pun dilakukan oleh China Railway Engineering Corporation (CREC) bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di negara masing-masing. 

Menanggapi hal tersebut, konsorsium perusahaan China menjelaskan kenapa kereta cepat China lebih murah ketimbang Indonesia. Sebab, pihak Iran telah merencanakan lebih dahulu melaksanakan pembangunan salah satu bagian dari Kereta Cepat Teheran-Isfahan.

Nilai investasi yang diumumkan sekarang pun, bukan investasi total dari pembangunan obove-rail, dan juga bukan investasi total proyeknya.

Berdasakan keterangan resmi dari pihak Kedutaan China yang diterima VIVA.co.id, Jumat 29 Januari 2016, CREC Tiongkok hanya menanggung pembangunan jalur rel atas dalam pembangunan kereta cepat Iran, tidak termasuk pembangunan jalur rel bawah. 

Konsorsium perusahaan Tiongkok Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah memperhatikan liputan dari kalangan pers Indonesia, tentang perbandingan harga pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan Kereta Cepat Teheran-Isfahan di Iran. Demikian klarifikasi dari konsorsium perusahaan Tiongkok,

"Tetapi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung mencakup semua pembangunan, termasuk pembangunan above-rail dan below-rail," ujar salah satu Staf Kedutaan Besar China untuk Indonesia, Pai Peng. 

Dia pun mengklaim, skema teknik perlengkapan dan sistem yang dirancang oleh perusahaan kedua pihak Tiongkok dan Indonesia, merupakan yang paling canggih.

Dibandingkan dengan tawaran pihak ketiga maupun sistem lainnya, investasi sistem perlengkapannya lebih efektif dan efisien dan yang terbaik yang ditawarkan China.

"Kami pasti akan menggunakan teknik terbaik dalam rangka menyelesaikan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dengan tepat waktunya dan terjamin kualitasnya," tambahnya. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya