- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) memberikan sinyal bahwa akan ada penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada bulan April 2016.
Hal ini sesuai dengan kesepakatan pemerintah dan PT Pertamina (Persero) di mana penyesuaian harga BBM dilakukan evaluasi setiap tiga bulan.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja, menyampaikan, jika tren minyak dunia masih terus melemah, sangat mungkin bagi pemerintah untuk menurunkan harga BBM.
"Kita konsisten dengan kebijakan, dievaluasi per tiga bulan, kalau harga turun terus pasti turun (harga BBM), agar di dunia usaha juga sejuk, dan bisa merencanakan bisnisnya lebih baik," ujar Wiratmaja ditemui usai RDP Komisi VII DPR RI, Senin 1 Februari 2016.
Sementara itu, ia menyampaikan bahwa dengan anjloknya harga minyak dunia, perusahaan dalam negeri dipastikannya belum melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Ia mengatakan bahwa pihaknya meminta kepada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di sektor Migas agar jangan dulu dilakukan PHK selama masih bisa bertahan.
"PHK di sektor ini yang KKKS belum ada, yang ada cuma pensiun dan pensiun, kalau Chevron juga pengurangannya masih natural, karena Chevron masih lakukan penggabungan alami, saya minta jangan dulu PHK," kata dia.
Seperti yang diketahui, anjloknya harga minyak dunia pada level di bawah US$30 per barel membuat sejumlah negara menurunkan harga jual BBM. Negara tetangga, Malaysia, bahkan telah menurunkan harga jual BBM yang terhitung pada hari ini di mana untuk RON 95, RON 97, dan diesel yang turun masing-masing 10 sen, 20 sen dan 25 sen. (one)
PMA Tak Merata Akibat Kurang Listrik
Selama ini, hanya terkonsentrasi di pulau Jawa.
