- facebook.com/pages/Toba-Festival
VIVA.co.id - Pemerintah telah memasukkan Danau Toba sebagai salah satu dari 10 destinasi wisata nasional prioritas pemerintah. Guna meningkatkan akses para wisatawan, PT Angkasa Pura II akan membangun bandara dekat Danau Toba, yakni di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
PT Angkasa Pura II dan Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Tapanuli Utara, secara resmi melakukan kerja sama terkait pemanfaatan lahan untuk pengembangan Bandara Silangit.
Presiden Direktur PT Angkasa Pura II, Budi Karya Sumadi, Senin 15 Februari 2016, mengatakan lahan tersebut akan dikembangkan menjadi runway (lintasan pesawat) sepanjang 2.400x45 meter, guna mengakomodir pesawat jet berkapasitas lebih besar. Ini dilakukan, agar tiket penerbangan menuju Bandara Silangit terjangkau masyarakat.
"Kerja sama ini mencerminkan sinergitas antara pemangku kepentingan di lingkungan kebandarudaraan yang berdampak positif, antara lain pertumbuhan pariwisata, perekonomian, dan semakin baiknya pelayanan kepada masyarakat di Sumatera Utara, khususnya Kabupaten Tapanuli Utara," ujar Budi di Hotel Pullman, Jakarta.
Ia menjelaskan, lahan yang akan digunakan kurang lebih seluas 100 hektare. Berlokasi di Silangit, Desa Parik Sabungan Kecamatan Siborong-borong, Tapanuli Utara.
Budi juga menjelaskan, dengan adanya kerja sama ini diharapkan terus mendapat dukungan dari Pemkab Tapanuli, sehingga pengembangan bandara ini berada di jalur yang tepat.
"Untuk dana yang dikeluarkan untuk bandara ini kami menganggarkan Rp80-100 miliar. Diharapkan, dengan adanya bandara ini menjadikan Danau Toba sebagai salah satu destianasi wisata unggulan di Indonesia," ujarnya.
Jarak Bandara Silangit dari kawasan Danau Toba cukup dekat melalui jalur darat, hanya berkisar 30 menit sampai satu jam.
Pengembangan Bandara Silangit ini diharapkan mampu menarik minat maskapai untuk membuka penerbangan langsung, sehingga wisatawan domestik maupun mancanegara lebih mudah untuk berkunjung ke Danau Toba. (asp)
Alasan Danau Toba Jadi Tuan Rumah Karnaval Kemerdekaan 2016
Dianggap memiliki potensi wisata dan infrastruktur jalan yang memadai.
