RI Tawari Jerman Investasi Industri Farmasi

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution.
Sumber :
  • Arie Dwi Budiawati / VIVA.co.id

VIVA.co.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, menerima kunjungan dari Menteri Pertanian Jerman, Christian Schmidt, di kantornya. 

Menteri Jerman: Pemakaian Burkini di Sekolah Harus Diizinkan
Kedua pejabat negara tersebut mendiskusikan keberlanjutan dari kerja sama di bidang ekonomi.
 
Mendagri Baru Jerman: Islam 'Tidak Punya' Tempat di Jerman
Deputi Bidang Koordinasi Kerja sama Ekonomi Nasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rizal Affandi Lukman, mengungkapkan, pemerintah dalam pertemuan tersebut memang mengajak Jerman untuk berinvestasi di sektor industri farmasi.
 
Wanita Sadis, Tiap Melahirkan Masukkan Bayinya ke Freezer
Tawaran ini diberikan, setelah pemerintah merevisi daftar negatif investasi di berbagai bidang. Salah satunya, adalah sektor industri obat-obatan yang dibuka 100 persen untuk kepemilikan asing.
 
“Jadi, ini peluang buat kita untuk memperkuat industri obat-obatan, supaya harga obat bisa turun,” ujar Rizal, saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin 4 April 2016.
 
Menurutnya, hubungan kerja sama antarkedua negara sampai saat ini memang cukup baik. Hal ini tercermin dari nilai perdagangan antara Indonesia dan Jerman, yang berada di kisaran US$6-7 miliar, meskipun di tengah kondisi perekonomian global yang masih penuh dengan ketidakpastian.
 
Rizal mengaku Jerman bukan kali pertama mencoba menjajakan diri di Indonesia. Sebelumnya, berbagai brand di negara tersebut memang sudah menghiasi pasar Tanah Air. 
 
Artinya, ada potensi besar yang dihasilkan, jika Jerman benar-benar berkeinginan menanamkan modalnya di Indonesia.
 
“Di sini sudah ada Adidas, BMW, atau Mercedes Benz, yang itu adalah produk dari Jerman. Mereka menyebut RI sebagai kawasan terpenting di Asia,” ucapnya.
 
Meski begitu, Schmidt akan terlebih dahulu menyampaikan rencana ini kepada kanselir Jerman untuk menindak lanjuti rencana investasi tersebut. 
 
Saat ini, belum ada langkah konkret yang akan dilakukan oleh pemerintah Jerman terkait hal itu.
 
“Belum ada langkah konkret. Tetapi, sepertinya terbuka lebar untuk meningkatkan kerja sama,” ujarnya. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya