VIVA.co.id – Konsumen properti di Indonesia, ternyata memiliki minat tinggi terhadap rumah tapak di tanah dan ruko daripada apartemen. Tingginya minat terhadap tanah tak terbatas pada tanah pribadi, karena tanah industri dan komersial juga menarik minat yang tinggi.
Dilansir dari survei properti idaman yang dilakukan Rumah.com, dengan harga di bawah Rp500 juta tetap menjadi primadona, termasuk rumah subsidi.
Data ini berdasarkan analisis perilaku pengunjung Rumah.com sebanyak dua juta pengunjung. Dengan total 13,5 juta page views setiap bulan dan lebih dari 370 ribu properti, seperti rumah, tanah, ruko, dan apartemen.
"Bagi masyarakat Indonesia, rumah tapak dianggap memiliki keuntungan investasi jangka panjang daripada apartemen karena beragam alasan," ujar Country Manager Rumah.com, Wasudewan dalam keterangannya yang diterima VIVA.co.id, Senin 20 Juni 2016.
Rumah tapak dinilai lebih nyaman untuk ditinggali bersama keluarga, karena memiliki pekarangan, garasi, dan taman, serta dimungkinkan untuk diperluas secara horizontal ataupun vertikal.
"Meski lokasi apartemen umumnya berada di area super strategis dan fasilitas lengkap, pilihan memiliki rumah tapak masih jadi prioritas utama," tambahnya.
Selain dibandingkan dengan rumah tapak dan tanah, minat konsumen terhadap ruko ternyata lebih besar daripada memiliki apartemen. Seiring dengan perekonomian yang terus menggeliat di area-area strategis.
Waktu tempuh yang dapat diperhitungkan dengan memanfaatkan transportasi publik, seperti commuter line, di wilayah pinggiran kota pun menjadi pilihan hunian bagi pencari properti. Kemudian, ukuran rumah yang paling banyak diminati adalah ukuran 40-80 meter persegi.
"Properti adalah investasi penting dalam hidup. Dan, pencarian properti secara online memungkinkan konsumen untuk memastikan bahwa dana yang akan mereka keluarkan sesuai dengan properti yang akan mereka dapatkan," ungkapnya.
Berikut ini, tipe properti yang paling diminati berdasarkan survei tren konsumen semester I 2016:
1. Rumah 65,18 persen
2. Tanah Komersial 7,54 persen
3. Tanah Pribadi 7,52 persen
4. Tanah Industri 7,43 persen
5. Ruko 7,25 persen
6. Apartemen 5,09 persen. (asp)
