- VIVA.co.id/M. Ali. Wafa
VIVA.co.id – Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja mengatakan, aliran dana repatriasi tax amnesty dapat disalurkan untuk investasi pembangunan infrastruktur di industri minyak dan gas bumi (migas). Ada banyak proyek yang siap menampung dana repatriasi tersebut.
"Banyak, Jumlah proyeknya ratusan, Kita butuh investasi sekitar US$46 miliar dolar AS," kata Wirat saat ditemui usai acara pelantikan pejabat eselon II, III dan IV Kementerian ESDM, di Pondok Ranji, Tangerang Selatan, Rabu 20 Juli 2016.
Wirat berharap, dana tax amnesty bisa disalurkan lebih banyak kepada proyek-proyek infrastruktur hulu migas. Ia mencontohkan, proyek tersebut seperti infrastruktur pengembangan produksi bahan bakar minyak (BBM) seperti kilang dan infrastruktur pendukung lainnya.
"Di ESDM kita berharap dana itu lebih banyak ke infrastruktur ya. Agar infrastruktur banyak terbangun, baik infrastruktur BBM, gas, dan proyek hulu migas. Kita berharap ke sana, jumlahnya besar," kata dia.
Ia mengatakan, bahwa pihaknya juga sangat membutuhkan pembangunan Infrastruktur jaringan pipa gas (Jargas) dengan cepat. Selain itu, pembangunan regasifikasi terminal dan storage atau penyimpanan juga bisa menampung dana tersebut.
"Jargas, regasifikasi terminal yang juga sangat butuh. Kita juga berharap dana ini bisa masuk untuk meningkatkan storage (penyimpanan) kita. Jadi untuk peningkatan kapasitas cadangan penyangga BBM dan crude (minyak mentah),"
Disamping itu, Wirat mengaku belum tahu dana itu akan disalurkan melalui skema seperti apa.
"Yang jelas di hulu kami berharap di eksplorasi, di mid stream juga, seperti pipa dan sebagainya."
(mus)