Sulawesi Utara Incar 100 Ribu Wisatawan China

Turis asal China serbu Manado rayakan Cap Go Meh.
Sumber :
  • FOTO: Agustinus Hari/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Sulawesi Utara (Sulut) telah menjadi destinasi internasional turis-turis China. Sejak pemerintah Sulut membuka penerbangan langsung dari China ke Bandara Sam Ratulangi, Manado, pada awal Juli lalu sudah ada 18 ribu turis China datang ke Manado. 

Harga Tiket Pesawat Domestik Bikin Masyarakat Menjerit, Sandiaga Uno: Itu Kelas Bisnis!

Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Steven Kandouw, menargetkan hingga akhir tahun ini sekitar 100 ribu turis China akan datang ke Manado. "China memiliki 157 juta traveler (wisatawan), yang ke Indonesia belum dua juta orang, makanya untuk meningkatkan pariwisata kita perlu melihat ke China. Mulai Desember kita target seribu turis, ini menjadi pemicu untuk lebih giat lagi," katanya dalam diskusi "Mempercepat Peningkatan Daya Saing Industri Pariwisata Sebagai Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru" di Manado, Jumat, 2 September 2016.
 
Pemerintah Daerah Sulut telah membuka sejumlah penerbangan langsung dari sejumlah kota di China ke Manado. Seperti dari Hong Kong dan Macau, yang hanya memakan waktu tiga jam ke Manado. 

Sulut melakukan kerja sama dengan operator-operator wisata di China untuk membuat paket-paket perjalanan ke Manado. Sulut bahkan mengirim 20 orang ke China untuk kursus bahasa Mandarin sebagai penerjemah, dan diharapkan untuk mengirim seribu orang lagi. 

Labuan Bajo Siap Sambut Wisatawan! Temukan Peluang Baru di Webinar Outlook Kepariwisataan NTT

Dia juga mengatakan, sejumlah maskapai penerbangan internasional sudah berniat membuka penerbangan langsung ke Manado, seperti Royal Brunei Airlines, Jeju Air, dan Cebu Pasific Air.  

"Ini menjadi bola salju pariwisata. Hotel-hotel kita penuh semua, restoran kita juga penuh. UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) kita kebanjiran permintaan."

Pembangunan Jalan Kelok 18 di Jalur Lingkar Selatan akan Berdampak ke Pariwisata Gunungkidul

(mus) 

Kepala BPJPH, Muhammad Aqil Irham.

Wajib Halal Oktober 2024, BPJPH Yakin Dorong Pengembangan Pariwisata Ramah Muslim di RI

Pemberlakuan kewajiban sertifikasi halal mulai 18 Oktober 2024, diyakini akan menjadi dorongan efektif bagi upaya pengembangan Pariwisata Ramah Muslim (PRM) di Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
3 April 2024