Bendungan Senilai Rp844 Miliar Dibangun di Sulawesi Tenggara

Ilustrasi bendungan
Sumber :
  • Instagram Knigth of Chat

VIVA.co.id – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan dana sebesar Rp 844,2 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2016, untuk membangun bendungan pertama di Sulawesi Tenggara (Sultra). 

AHY Sebut Jokowi Pemimpin yang Aktif Bukan Hanya di Balik Meja tapi Turun ke Lapangan

Proyek bendungan pertama di Sultra ini diberi nama ‘Ladongi’. Proyek tersebut akan memulai tahap konstruksi pada awal bulan depan.

Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Imam Santoso mengatakan, proyek yang digarap pihaknya bersama PT Hutama Karya dan PT Bumi Karsa melalui skema kerja sama operasi (KSO) ini, ditargetkan akan selesai dalam kurun waktu 48 bulan.

Bendungan Lolak Diresmikan, Erick Thohir Ungkap Peran BUMN

"Oleh karenanya, kami berharap dapat dilakukan percepatan di lapangan," kata Imam di kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Kamis 20 Oktober 2016.

Imam mengatakan, dari target kontrak delapan bendungan pada 2016, Ladongi merupakan bendungan ketiga yang prosesnya sudah masuk ke dalam tahap konstruksi pada tahun ini. Dua bendungan sebelumnya adalah Bendungan Kuwil (Sulawesi Utara) dan Bendungan Way Sekampung (Lampung).

Kontroversial, Pembangunan PLTA Terbesar di China Jadi Sorotan

Sementara kelima bendungan lain yang akan dibangun pihaknya adalah Bendungan Leuwi Keris (Tasikmalaya), Bendungan Ciawi, Bendungan Cipanas, Bendungan Sukamahi dan Bendungan Napung Gete (Nusa Tenggara Timur).

"Kita target tahun ini delapan. Sisanya itu nanti bertahap," ujarnya.

perlu diketahui, proyek Bendungan Ladongi ini dibangun pemerintah sebagai upaya untuk meningkatkan area layanan irigasi seluas 3.604 hektare, dan menjadi penyedia air baku bagi Kecamatan Ladongi dan Kecamatan Tirawuta.

Bendungan Ladongi ini diharapkan juga dapat mereduksi banjir di Kabupaten Kolaka Timur sebesar 51,86 persen, di samping potensi lainnya sebagai objek pariwisata dan budi daya perikanan.

Bahkan, bendungan yang berjarak 120 kilometer di sebelah barat Ibu Kota Sulawesi Tenggara itu, rencananya juga akan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 1,5 megawatt.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya