VIVAnews - Pertemuan negara-negara Group 20 (G20) yang berakhir Minggu menyepakati sejumlah rancangan keputusan penting guna menangani krisis keuangan global. Rancangan ini akan dibahas dalam pertemuan tingkat tinggi G20 di Washington, Amerika pada 15 November 2008.
Salah satu kesepakatan yang disetujui adalah usulan Indonesia soal mekanisme dukungan pembangunan bagi negara-negara berkembang dalam mengatasi krisis keuangan internasional. "Mereka mendukung usulan Indonesia soal mekanisme pendanaan pembangunan di emerging market yang berfundamental baik namun terkena imbas krisis," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang hadir pada pertemuan itu.
Kelompok ini mengadopsi pandangan Indonesia dalam komunike G20, bahwa krisis kali ini menyebabkan tidak berfungsinya bursa saham dan kredit internasional sehingga menyulitkan pendanaan bagi emerging markets. Ini diperparah oleh tren pelarian modal ke negara maju akibat rekapitalisasi sektor keuangan.
Akibatnya, negara berkembang khususnya emerging markets mengalami ketidakadilan. Sebab, meski fundamental ekonomi dan kerangka kebijakannya baik, namun tetap terkena imbas krisis keuangan dalam bentuk kesulitan pendanaan pembangunan. "Padahal itu bukan karena kesalahan emerging markets."
Menteri Sri Mulyani juga menjelaskan sejumlah kesepakatan lain, yaitu pentingnya mengembalikan kepercayaan pasar terhadap sistem keuangan, upaya bersama mengatasi kelangkaan likuiditas internasional, reformasi arsitektur keuangan global yang lebih mencerminkan keterwakilan negara-negara berkembang serta mekanisme pengawasan yang lebih baik bagi sektor keuangan.
Forum G-20 dibentuk 1999 sebagai forum dialog negara-negara maju dan negara-negara berkembang yang penting (emerging markets) mengatasi dampak krisis keuangan Asia akhir tahun 1990-an, dimana anggotanya terdiri dari negara-negara terpenting dalam sistem ekonomi dan keuangan global yang memegang peran kepemimpinan di kawasannya masing-masing.
Anggota G20 mewakili 85 persen kekuatan ekonomi dunia, 2/3 populasi global serta lebih dari 80 persen kepemilikan saham dari Bank Dunia dan IMF. Indonesia merupakan satu-satunya negara anggota G20 dari Asean.
VIVA.co.id
23 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
Neta Siap Menggebrak PEVS 2024 dengan Meluncurkan SUV Listrik Baru
100KPJ
sekitar 1 jam lalu
PT Neta Auto Indonesia siap menggebrak pameran Periklindo Vehicle Show, atau PEVS 2024 dengan meluncurkan mobil listrik terbarunya di kelas small SUV.
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
sekitar 1 bulan lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Sinopsis Branding In Seongsu Episode 22: Lomon Larut dalam Penyesalan atas Tindakannya
IntipSeleb
17 menit lalu
Branding in Seongsu episode 22, di tengah kegembiraan acara lokakarya, Eun Ho masih dihantui rasa penyesalan atas perbuatannya terhadap Na Eon. Eun Ho pun mundur.
Lady Rara Beri Pesan Bagi yang Berada di Fase Terendah: Istirahat Boleh, Jangan Diforsir
JagoDangdut
37 menit lalu
Lady Rara atau Rara LIDA baru-baru ini membagikan sebuah pesan penting bagi semua orang yang saat ini sedang berada di fase terendah dalam kehidupan...
Selengkapnya
Isu Terkini