Rush Money, YLKI: Enggak Akan Terjadi

Tulus Abadi
Sumber :
  • Antara/ Andika Wahyu

VIVA.co.id – Beredarnya isu akan adanya penarikan dana secara besar-besaran di perbankan nasional, alias Rush Money, dinilai hanyalah sekedar wacana untuk menakut-nakuti pihak tertentu. 

Laba Bersih BTN 2021 Naik 48,3 Persen, NPL Turun

Kabar yang awalnya beredar di media sosial itu, dikatakan akan terjadi pada 25 November mendatang, tepat pada saat demonstrasi yang mengecam kasus dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok dilakukan.

"Saya kira, itu enggak akan terjadi. Itu hanya wacana untuk nakut-nakutin," kata Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi ditemui di Hotel Acacia, Jakarta, Senin 21 November 2016. 

Kinerja BTN Lampaui Industri Perbankan Kala Pandemi karena Ini

Meski demikian, ia menilai, perbankan juga harus melihat kemungkinan terburuk, jika isu tersebut betul-betul dilakukan oleh masyarakat. Dampak negatif itu, diharapkannya tidak terlalu besar bagi perekonomian Indonesia. 

"Tapi kalau itu terjadi, bank-bank harus siap. Karena itu, BI (Bank Indonesia) dan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) harus menjamin kondisi bank kita, agar selalu sehat," kata dia. 

Raih Predikat Bank Terbaik 2021, BTN Ungkap Target di Asia Tengaara

Dari sisi konsumen, atau nasabah perbankan, Tulus memandang, masyarakat tidak perlu khawatir, karena isu itu memang sepertinya hanya isu gertakan saja. 

"Kalau ditarik secara maraton dan massal akan terjadi kekosongan dan tentu itu kondisi yang distrust (ketidakpercayaan). Kalau secara makro, akan cukup berpengaruh," tuturnya. (asp)

Direktur Utara BTN Haru Koesmahargyo.

Gara-gara Hal Ini, Nasabah Loyal BTN Meningkat 222 Persen

Sementara itu saldo dari nasabah BTN yang teregistrasi meningkat lebih dari 250 persen pada tahun 2021.

img_title
VIVA.co.id
7 Maret 2022