Pertamina Gandeng BSM Bangun Terminal LNG Bojonegara

Ilustrasi pipa kilang LNG.
Sumber :
  • VIVAnews/Zulfikar Husein

VIVA.co.id – PT Pertamina tengah menjajaki tawaran kerja sama dengan PT Bumi Sarana Migas untuk membangun terminal energi  terpadu gas alam cair atau LNG di Bojonegara, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Pembangunan kilang ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gas di Jawa Barat. 

SKK Migas: Komersialisasi Migas Harus Prioritaskan Kebutuhan Dalam Negeri

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, pihaknya siap menjadi offtaker asalkan bisa mendapatkan saham pada kilang tersebut.

"Kami juga berharap untuk ditunjuk menjadi operator kilang. Pengalaman dalam mengelola kilang selama ini tentu menjadi poin lebih," kata Wianda, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, 22 November 2016. 

Dirut Pertamina Ungkap Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

Menurut dia, dari hasil pembicaraan dengan para investor, tidak ada yang mempermasalahkan kerja sama dari sisi kilang. Investor meminta lebih banyak dari sisi retail, untuk mendistribusikan produk hasil kilang di daerah-daerah yang tingkat konsumsinya besar.

Sementara, Juru Bicara Bumi Sarana Migas (BSM), Nanda Sinaga, mengatakan pembangunan kilang LNG receiving terminal Bojonegara untuk mengantisipasi defisit gas di Jawa Barat.

Go Global, Pertamina Perkuat Bisnis Geothermal hingga Hulu Migas di Afrika

Analisis yang dilakukan Pertamina pada awal 2010 menyimpulkan bahwa untuk pemenuhan gas tersebut diperlukan terminal penerimaan dan regasifikasi LNG di darat serta infrastruktur pipa.

Fasilitas regasifikasi darat dipilih dengan pertimbangan kapasitas produksi besar, dapat diperluas, dan lebih ekonomis untuk kapasitas besar. Fasilitas lainnya, jaringan pipa transmisi dan distribusi perlu dibangun untuk menyalurkan hasil regasifikasi kepada pembeli di Jawa Barat.

Pengamat energi, Komaidi Notonegoro, menyambut baik kerja sama Pertamina dan BSM tersebut. Yang penting, katanya, dalam setiap proses kerja sama dilakukan secara transparan dan terbuka. “Intinya secara korporasi prosesnya clear and clean,” ujar Direktur Eksekutif ReforMiner Institute itu. 

Komaidi optimististis proyek ini tak akan menguntungkan satu pihak saja. Kerja sama seperti ini murni bisnis guna mengantisipasi defisit gas. Apalagi Pertamina selain menjadi offtaker juga ikut dalam manajemen untuk menjamin kualitas produk sebelum sampai ke konsumen.

Seperti diketahui, dalam kerja sama ini PT BSM memberikan kepercayaan kepada Pertamina memegang 100 persen offtaker LNG. Offtaker adalah pembelian hasil-hasil minyak dan gas bumi serta turunannya untuk kemudian disitribusikan kembali ke konsumen.

Pertamina sendiri menjadi salah satu pemegang saham konsorsium BSM untuk mengelola kilang LNG receiving terminal Bojonegara. Rinciannya terdiri atas PT BSM, Tokyo Gas, Mitsui, dan Pertamina.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya