- VIVA.co.id/Agus Rahmat
VIVA.co.id – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi optimistis pada awal 2018 bandara Kertajati di Jawa Barat sudah bisa dioperasikan. Ia mengatakan itu setelah bertemu dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan untuk membahas pengembangan bandara Kertajati.
Pertemuan dengan Gubernur Jawa Barat itu berlangsung di Gedung Sate, Bandung, Sabtu pagi 26 November 2016. Dalam pertemuan itu juga dibahas empat bandara di daerah Jawa Barat bagian selatan yaitu Bandara di Pangandaran, Tasikmalaya, Garut, dan Sukabumi.
"Pertama, kami diskusi tentang bandara Kertajati yang rencananya diselesaikan pembangunannya pada akhir 2017," jelas Menhub Budi dikutip dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 26 November 2016.
Ia mengatakan, dalam pembangunan bandara Kertajati perlu dilakukan perpanjangan landasan pacu atau runway dari awalnya sepanjang 2.500 meter menjadi 3.000 meter, agar bisa di darati pesawat berbadan besar seperti Boeing 777 atau Airbus 730.
"Awal kuartal satu mestinya sudah bisa dioperasikan. Juga Runway bandara perlu diperpanjang menjadi 3.000 meter supaya bisa di darati pesawat berbadan besar," kata dia.
Menurutnya, keberadaan bandara Kertajati sangat dibutuhkan Jawa Barat mengingat permintaan penumpang yang sangat tinggi, khususnya untuk melayani penumpang yang akan melaksanakan ibadah umroh yang jumlahnya sangat besar.
Ia mengharapkan kepada pemerintah daerah untuk dapat melakukan kerja sama pengelolaan bandara Kertajati dengan PT Angkasa Pura II (Persero).
"Gubernur yang inisiasi, ini kan untuk umroh yang jumlahnya sangat banyak di sini. Jadi kita akan utamakan itu. Kita harapkan pengelolaannya sudah bisa di kerja samakan dengan AP II," kata Mantan Direktur Utama Angkasa Pura II itu.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun saat ini tengah memroses pengerjaan perpanjangan runway sepanjang 500 meter yang proses pembebasan lahannya telah selesai dilakukan. Pembangunan ini diharapkan dapat meningkatkan akses transportasi masyarakat di Jawa Barat.
