Pemerintah Ajak Iran Bangun Kilang Swasta di Bontang

Kegiatan industri migas/Foto ilustrasi.
Sumber :
  • ANTV/Veros Afif

VIVA.co.id – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berharap negara Iran dapat berinvestasi di kilang Bontang, Kalimantan Timur. Hal ini mengingat Iran memiliki cadangan minyak mentah yang melimpah dan harganya pun murah.

Dukung Peningkatan Kapasitas Nasional Lewat Industri Hulu Migas, IDSurvey Siap Beri Dampak Positif

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), IGN Wiratmaja Puja mengatakan bahwa kerja sama Indonesia dengan Iran semakin intensif. Apalagi, saat ini Indonesia membeli gas elpiji dari Iran. Berawal dari itulah terjalin hubungan yang intensif antara Iran dengan pemerintah Indonesia.

"Kerja sama dengan iran semakin intensif, sekarang kita beli LPG dari iran, next akan beli crude (minyak mentah), kemudian Pertamina dan perusahaan nasional yang lain kita harapkan punya ladang-ladang minyak di iran," kata Wirat dalam bincang-bincang bersama media, Senin, 28 November 2016.

Sri Mulyani Targetkan Investasi Hulu Migas Rp 223,3 Triliun

Wirat mengatakan bahwa investor asal Iran dapat membangun kilang langsung dengan skema kilang swasta. Pilihan lainnya, investor asal Iran bisa mengikuti skema tender untuk berinvestasi di New Grass Root Refinery (NGRR) Bontang atau kilang baru di Bontang.

"Ada dua cara, pertama mereka ikut bid di Bontang, kedua melalui skema kilang swasta, kita mengundang investor minyak dari Iran untuk membangun kilang disini" kata dia.

Medco E&P Kembali Pasok Gas ke Pupuk Sriwijaya dan Teken LoA

Ditambahkan Wirat, bahwa yang penting saat ini kilang Bontang sedang butuh investor. Investasinya diperkirakan mencapai US$10-12 miliar atau sekitar Rp13,5-16,2 triliun.

"Yang jelas di Bontang butuh investor. Bagaimana caranya, apakah KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha) atau penugasan, kita tunggu surat keputusannyaa saja dari pemerintah," katanya

"Kita berharap Iran menjadi salah satu kandidat yang invest di sana karena mereka punya crude dan harganya relatif murah," ujarnya menambahkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya