Empat Kunci Sukses Membangun Startup

Ilustrasi startup
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Work hard, play hard. Ungkapan ini sudah seringkali dijadikan motivasi untuk memulai suatu pekerjaan. Begitu pula pada beberapa pelaku bisnis yang baru saja berniat merintis bisnis secara independen, ataupun sedang dalam proses penjajakan awal bisnis yang dikaprahinya. 

Kunjungi Station F di Paris, Anindya Bakrie Ungkap Rencana Bangun Kampus Startup di IKN

Bukankah kesuksesan itu harus dijemput? Betul, tidak serta merta kesuksesan datang kepada kita. Terlepas dari kehendak-nya dan keberuntungan kita, diperlukan usaha dan perjuangan mencapai puncak impian. 

Tidak mudah untuk dapat meraih keberhasilan, buat yang sedang memulai startup atau bisnis sendiri, simak bersama yuk tips dari Cermati.com
 
1. Sekarang, Bukan Nanti.

Startup Kripto Ini sedang Bahagia

Ingin memulai bisnis, tapi bisnis apa? Ingin belajar bisnis dengan modal kecil, bisnis apa yang cocok? Tidak sedikit yang mungkin berpikiran mengenai hal seperti ini, gairah memulai bisnis sudah ada namun ide bisnisnya sendiri belum muncul. 

Beberapa akan kebingungan kemudian mencari peluang untuk mendapatkan inspirasi bisnis apa yang akan dipilih, atau ada yang kebingungan namun mudah menyerah sehingga pada akhirnya niat berbisnis pun hilang.  

Startup Lokal Ini Ingin Menyuburkan Benih Revolusi

Setiap orang punya kegemaran masing-masing. Hobi sesuai minta masing-masing. Pernahkah terpikir untuk memulai bisnis dari hobi sendiri? Bisnis yang dimulai dari hobi akan lebih mudah dijiwai, pelaku bisnis secara alamiah akan lebih mengerti dan mendalami bidang bisnisnya.

Seiring proses bisnis berjalan, pengetahuan dan pengalaman akan terbentuk dengan sendirinya. Selain dapat menyalurkan hobi sendiri, ketika peluang bisnis dapat dimanfaatkan dengan baik, bukankah hobi yang dibayar adalah pekerjaan paling menyenangkan? 

Contoh sederhana bagi pelaku bisnis yang gemar hiking dan sudah mempunyai perlengkapan mendaki gunung,  bisa memulai usaha sewa peralatan outdoor. Bagi yang suka merias wajah mungkin bisnis make up pengantin. 

Atau yang suka traveling bisa mencoba peruntungan dalam pembuatan web e-Commerce yang berisi informasi dan tempat mencari paket tour & travel dengan variasi pilihan yang menarik. Banyak hal kecil dan sederhana bisa dijadikan peluang bisnis. Lakukan sejak dini, bukan dinanti-nanti

2. Modal itu penting, angka bisa diperhitungkan

Selain terkendala ide, modal seringkali menjadi permasalahan krusial. Meminimalisir kemungkinan bisnis mogok di jalan, hendaknya perhitungan modal harus dikalkulasi dari awal bisnis dimulai.

Selain sebagai dasar manajemen perhitungan laba kembali, pencatatan akuntansi keuangan bisnis dari awal secara otomatis menjadi bahan pengembangan bisnis di masa datang. Mulailah bisnis dengan modal sendiri atau mengajak teman untuk menjadi investor yang bisa bekerja sama sehingga kemungkinan bisnis tersendat di tengah jalan akan semakin kecil.

3. Lokasi yang sesuai target pasar

Dalam memulai bisnis, hal lain yang juga harus diperhatikan adalah target market yang dibidik. Berbanding lurus dengan hal tersebut, lokasi tempat menjajaki bisnis kita akan terbentuk dengan sendirinya. 

Beberapa mungkin tidak terlalu mementingkan aspek ini, akan tetapi kembali lagi ke bisnis yang dirintis, ketika target-market yang dibidik merupakan konsumen dengan kecenderungan untuk mendatangi objek bisnis kita, tentu saja lokasi yang representatif perlu untuk diperhitungkan. 

Misalnya dengan memutuskan merintis bisnis di bidang kuliner, lokasi perkantoran dirasa cocok dijadikan opsi mengingat rutinitas yang dapat dikatakan kontinu. Begitupun jika target-market yang dibidik adalah pelajar dan mahasiswa, bukankah lokasi bisnis di dekat pasar kurang sesuai?

4. Jadikan harga terjangkau sebagai nilai jual

Aspek yang satu ini  memang hampir selalu menjadi acuan apakah transaksi bisnis akan diterima oleh pasar atau tidak. Apalagi ketika posisi kita di bisnis yang dirintis bukan sebagai pelopor, calon konsumen dengan sendirinya akan dihadapkan pada tahap membandingkan. 

Pada keadaan seperti ini, pebisnis ulung hendaknya jangan mudah pesimis, disinilah ujian berat dimulai. Penentuan harga jual ini memang mengambil peranan penting dalam bisnis, mulailah memperhitungkan timbal balik seperti apa yang diharapkan. Awali dengan tawaran objektif dan menarik.

Jangan pesimis, teruslah berusaha!

Kecenderungan sikap pesimis dan gampang menyerah dalam merintis bisnis sangat wajar ditemui, apalagi dikalangan start-up yang dikategorikan sebagai pemula. Namun, selalu kembalikan kepada niat awal. 

Sudah sejauh mana perjuangan merintis bisnis ini, bukankah perhitungan sudah dikalkulasi, bukanlah bidikan target-market sudah didepan mata, bukankah nilai jual bisnis ini menjanjikan? Mulailah sejak dini.

(ren)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya