Energi Mega Persada Turunkan Target Produksi Migas di 2017

Proyek Energi Mega Persada.
Sumber :
  • energi-mp.com

VIVA.co.id – Manajemen PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) menargetkan total produksi minyak dan gas di tahun depan sebesar 40 MBOEPD (ribu barel ekuivalen minyak per hari). Angka tersebut turun jika dibandingkan dengan total produksi Januari-September 2016 sebanyak 42,3 MBOEPD.

EMP Temukan 126 Miliar Kaki Kubik Gas di Blok Bentu

Presiden Direktur Energi Mega Persada, Imam P Agustino menjelaskan, penurunan produksi migas tersebut lantaran ada penurunan produksi di salah satu kilangnya. Belum lagi hak kelola blok Offshore North West Jawa (ONWJ) habis di tahun depan.

"Memang turun sedikit dari 2016. Karena ada penurunan produksi di lapangan," ujar Imam di Bakrie Tower, Jakarta, Rabu, 21 Desember 2016.

Produksi Minyak EMP Naik di 9 Bulan Pertama 2023, Simak Rinciannya

Seperti diketahui, perusahaan saat ini mengelola empat lapangan migas. Di antaranya blok Malacca dengan produksi 2,1 MBOEPD, blok Bentu 8,2 MBOEPD, blok ONWJ 11,6 MBOEPD, blok Kangean 19,7 MBOEPD dan lain-lain 0,7 MBOEPD.

Sementara pendapatan perseroan dari migas sepanjang kuartal III 2016 sebesar US$391 juta. Angka tersebut turun dari tahun lalu yang sebesar US$624 juta.

Genjot Pengeboran, EMP Alokasikan Belanja Modal hingga Rp 2,3 Triliun di 2024

Selain itu, Imam juga mengaku, saat ini pihaknya tengah mengkaji mekanisme penggalangan dana terkait refinancing utang, yang per September 2016 tercatat masih sebesar US$323 juta.

"Sekarang ini kami belum ada pendanaan baru. Kami memang masih fokus ke refinancing," tuturnya.

Namun demikian, kata Imam, sejauh ini manajemen belum memutuskan untuk memilih mekanisme penggalangan dana untuk pembayaran pinjaman. Dia menyebutkan, selama 33 bulan terakhir ENRG telah menurunkan total pinjaman dari US$706 juta menjadi US$323 juta per September 2016.

Perseroan juga belum berencana untuk memiliki blok-blok baru. "Kami akan meningkatkan eksplorasi di blok-blok yang ada. Saat ini kami memiliki blok Kangean, ONWJ, Bentu dan Malacca," ujarnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya