Riset JP Morgan atas RI Dianggap Punya Misi Politik Amerika

Gedung JP Morgan
Sumber :
  • legalschnauzer

VIVA.co.id – Anggota Komisi XI DPR, Donny Priambodo, menilai riset lembaga keuangan internasional JPMorgan, yang memangkas rekomendasi atas Indonesia dari overweight menjadi underweight, bermuatan misi politik Amerika Serikat. Riset tersebut juga dinilai tidak kredibel dan tidak sesuai dengan kondisi fundamental ekonomi Indonesia.

Donald Trump dan Kedua Anaknya Akan Diperiksa Terkait Penipuan

Donny menyatakan keputusan pemerintah menghentikan kerja sama dengan JPMorgan sebagai bank persepsi per 1 Januari 2017, cukup tepat. Ia menuding JPMorgan bisa jadi mempunyai tujuan tertentu terhadap industri keuangan dalam negeri ketika mengeluarkan riset tersebut, karena institusi yang lain tidak menyatakan hal yang sama.

“Kalau dikatakan misi (politik), bisa ya bisa tidak. Tetapi jika punya tujuan tertentu sepertinya dengan melihat modusnya, bisa dikatakan  unsur tersebut menjadi terpenuhi,” ucap politisi Partai NasDem tersebut seperti dikutip dari siaran persnya di Jakarta, Rabu 4 Januari 2017.

Donald Trump Ambil Surat Cinta Kim Jong Un dari Gedung Putih

Donny menjelaskan bisa jadi riset yang dikeluarkan oleh JPMorgan adalah untuk memuluskan kembalinya uang ke Amerika. Hal ini menurutnya sebagai misi geopolitik Amerika atas Asia, khususnya Indonesia.

Apalagi, pasca terpilihnya Donald Trump pada pemilu Amerika Serikat, industri keuangan dunia mengalami gejolak yang tidak biasa. Bahkan secara langsung telah berdampak negatif secara jangka pendek terhadap Indonesia.

5 Fakta Tewasnya Jenderal Qassem Soleimani, Iran Akan Balas Dendam?

Bank Indonesia mencatat, dana asing yang keluar dari Indonesia mencapai Rp16 triliun dalam tempo sepekan perdagangan, yaitu 9-14 November lalu usai terpilihnya Trump. Rupiah di bulan November anjlok menjadi Rp13.800, untuk menstabilkan rupiah cadangan devisa menyusut US$3,5 miliar dibanding bulan sebelumnya.

Meski Trump belum menjabat, kebijakan ekonominya telah menimbulkan gejala ekonomi global. Trump dengan lantang mengeluarkan pernyataan kontroversialnya yang bisa memperburuk hubungan diplomatis dengan China. Bukan hanya pertahanan dan keamanan yang menjadi isu setral, tapi juga penguasaan pengaruh ekonomi bagi regional asia-pasifik.

Menurut Donny, Indonesia berada di antara dua kutub ekonomi besar dunia tersebut, dan sulit menghindarinya. Untuk itu Donny menyarankan pemerintah untuk lebih jeli dan menyiapkan segala sesuatunya supaya target-target makro ekonomi di tahun 2017 bisa tercapai dan stabil.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya