VIVAnews - Pemerintah tengah mempersiapkan tiga opsi pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tahun depan. Di antaranya, opsi melarang mobil tua keluaran sebelum tahun 2000 menggunakan BBM bersubsidi.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral Evita Herawati Legowo mengatakan, pihak-pihak terkait di Departemen Energi sedang melakukan diskusi awal. "Saat ini kami sedang fokus," ujar Evita di sela Peresmian Peluncuran Biosolar di Depo Plumpang, Jakarta, Selasa 11 November 2008.
Menurut dia, selain membatasi mobil di atas tahun 2000, opsi yang sedang didiskusikan pemerintah menggunakan kartu pintar atau smart card, seperti yang pernah diusulkan sebelumnya. Selain itu, kendaraan di atas 2.000 cc yang tidak boleh menggunakan BBM subsidi.
Saat ini yang bisa dilakukan pemerintah hanya melakukan imbauan kepada pihak yang tidak berhak menggunakan BBM bersubsidi supaya tidak memakai. "Sekarang ini hanya imbauan moral saja," tutur dia.
Sebelumnya, pemerintah akan melakukan pembatasan penggunaan BBM bersubsidi dengan kartu pintar. Namun, langkah ini dinilai tidak efektif, karena membutuhkan perangkat mahal yang harus tersedia di tempat pengisian BBM (SPBU).
Delegasi Korea Utara Kunjungi Iran, Isu Kerjasama Semakin Kuat
Delegasi negara Republik Korea Utara yang dipimpin oleh menteri kabinet perdagangan internasional, melakukan kunjungan negara ke Iran, kata media resmi pemerintah Korut.
