Keran Impor Garam Dibuka Hingga April 2017

Petani memanen garam di Kawasan Penggaraman Talise, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (27/8/2016).
Sumber :
  • ANTARA/Mohamad Hamzah

VIVA.co.id – Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut mencatat, produksi garam pada 2016, hanya sekitar 144 ribu ton, sedangkan kebutuhan tahun ini mencapai 1,4 juta ton. Sehingga, untuk penuhi kebutuhan 2017, pemerintah akan tetap buka keran impor garam. 

Luhut Optimistis RI Swasembada Garam Lebih Cepat dari Target

"Mau enggak mau harus impor, cuman atas dasar kehati-hatian. Kita membatasi impornya, hanya dalam periode sampai April 2017," ujar Kasubdit Air Laut, Non Energi, dan Benda Muatan Kapal Tenggelam Zaki Mahasin di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan Jakarta pada Selasa, 10 Januari 2017. 

Namun, Zaki mengatakan izin impor yang dibuka hingga April 2017 hanya sebesar 226 ribu ton. Kemudian, sisanya sudah dapat mengambil dari hasil panen petani garam rakyat (lokal), yang mana diperkirakan panen pada Mei-Desember dan puncaknya adalah Agustus-September.

Pengunggah Video Garam Campur Kaca Dilaporkan ke Polisi

"Insya Allah bisa (setelah April menggunakan garam lokal), karena kemarin kita koordinasi dengan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika). Tahun lalu, kondisi karena curah hujan di atas rata-rata (jadi gagal panen). Data sampai Maret, dari BMKG udah mulai menunjukkan normal. Kemarau April-Mei sudah mulailah nanti (panen)," ungkapnya. 

Sementara itu, ia mengungkapkan, pada 2016, kebutuhan garam konsumsi dapat dipenuhi seluruhnya dari lokal, karena produksi 2015 mencapai 2,9 juta ton dan masih banyak tersedia di gudang-gudang rakyat. (asp)

JK Siapkan 15 Ribu Hektare Lahan Atasi Kelangkaan Garam
Produksi Garam di Indonesia Turun.

2020, Luhut Pastikan RI Setop Impor Garam Industri

Impor hanya akan dikeluarkan untuk garam konsumsi saja.

img_title
VIVA.co.id
9 Februari 2018