BPPT Mulai Riset Kereta Semi Cepat Tahun Ini

Kepala BPPT Unggul Priyanto.
Sumber :
  • Twitter/@BPPT_HUMAS

VIVA.co.id – Kereta semi cepat Jakarta-Surabaya ditargetkan oleh Kementerian Perhubungan  beroperasi pada 2019 mendatang. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi adalah salah satu lembaga yang dilibatkan dalam riset proyek kereta cepat ini. 

Proyek KA Cepat Whoosh Bengkak Rp 18 Triliun, Pemerintah Masih Nego Bunga Utang

Kepala BPPT Unggul Priyanto menyatakan,  BPPT akan memulai riset tahun ini. BPPT dimanatkan oleh Kemenhub untuk teknologi alat navigasi dan riset lebih lanjut mengenai rel yang akan difungsikan untuk jalur kereta cepat nanti. 

"Mudah-mudahan tahun ini," kata Unggul di kantornya, Jakarta, Rabu, 18 Januari 2017.

Ini Alasan Indonesia Pilih China dalam Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Namun terkait rel, Unggul mengatakan tidak ada perombakan atau pergantian rel. Sebab, rel kereta api jalur Jakarta-Surabaya masih dalam kondisi baik. 

"Rel yang ada bisa dioptimalkan, hanya diperkuat (bantalan) dan lintasan (rel)," ujar dia. 

Garap Proyek Transportasi, Menhub Sebut Jokowi Akan ke Jepang

Unggul menambahkan, kereta cepat Jakarta-Surabaya ini sudah menjadi kebutuhan yang mendesak. Kendati memang penduduk yang melakukan perjalanan di jalur tersebut sudah padat. 

Setidaknya, dari belasan jam perjalanan, bisa dihemat menjadi 1,5 jam atau maksimal empat jam ditambah waktu perjalanan. Ini artinya,  kata dia dalam sehari kereta cepat bisa beberapa kali bolak balik Jakarta-Surabaya. 

"Jadi bukan gagah-gagahan," kata dia. 

Sampai saat ini investor proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya masih dalam proses seleksi, mulai dari Jepang, Rusia, China, dan Prancis. Kemungkinannya,  kata Unggul bakal ditetapkan sistem lelang untuk memperebutkan proyek tersebut. (ms)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya