Gencarkan Aplikasi Layanan Online, Blue Bird Bidik 4 Kota

taksi blue bird
Sumber :
  • istimewa

VIVA.co.id – Pada tahun ini PT Blue Bird Tbk, akan fokus mempromosikan penggunaan aplikasi My Blue Bird dengan menambah beberapa kota untuk jangkauan pelayanan, yaitu Palembang, Padang, Makassar, dan Pangkal Pinang. 

Gandeng Blue Bird, PMI Siapkan Antar Jemput Pendonor Plasma Konvalesen

Saat ini, cakupan layanan aplikasi My Blue Bird masih terbatas di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Medan, dan Lombok. Sedangkan pengguna aplikasi tersebut, masih sekitar 500 ribu. 

"Kita siapkan tahun ini tambahan kota layanan. Sehingga, pengguna aplikasi akan lebih mudah mengakses Blue Bird dari seluruh kota yang ada," kata Direktur Blue Bird Sigit Priawan Djokosoetono di Plaza Senayan Jakarta, Senin 23 Januari 2017.

Kiprah Chandra Suharto, Ayah Indra Priawan Mertua Nikita Willy

Aplikasi ini menawarkan pemesanan melalui online, dengan pilihan pembayaran tunai dan non-tunai. Selain itu, tersedia fitur-fitur untuk berbagi informasi ke sosial media dan untuk mendapatkan diskon perjalanan. 

"Pengembangan sudah cukup banyak, karena terakhir kita luncurkan cashless payment. Berbagi aplikasi bisa mendapat diskon. Ada juga fitur lewat pembayaran e-voucher untuk mengganti pembayaran kartu kredit dengan elektronik," ujarnya. 

Akad Nikah Besok, Ini Profil Indra Priawan Calon Suami Nikita Willy

Salah satu cara pihaknya mendorong peningkatan penggunaan aplikasi penggunaan pelayanan Blue Bird, yaitu bermitra dengan Mastercard mengadakan program "Road to Cardiff", memberikan kesempatan bagi pelanggan loyal untuk nonton gratis pertandingan Final Liga Champions UEFA 2017 di Cardiff, Wales, United Kingdom. 

Untuk saat ini, penggunaan aplikasi meski sudah meningkat, mayoritas masyarakat masih menggunakan layanan Blue Bird dengan menghadang langsung di jalan. 

"Animonya memang cukup tinggi, karena animonya masyarakat sekarang lebih banyak yang suka pakai aplikasi. Call center kami, akhirnya banyak yang berpindah ke aplikasi. Tetapi, memang penggunaan setop di jalan masih menjadi mayoritas, karena cukup mudah," tutur Sigit. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya