- ANTARA FOTO/Agus Bebeng
VIVA.co.id – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, atau BPJS Kesehatan menargetkan seluruh masyarakat Indonesia pada 2019, terdaftar di BPJS Kesehatan.
Kepala Departemen Manajemen Iuran BPJS Kesehatan, Yurita Yuliddin menargetkan, sektor ritel dan koperasi dapat dioptimalkan untuk meningkatkan kepesertaan dari wiraswasta, atau masyarakat bukan pekerja, yang iurannya tidak dibayarkan oleh perusahaan. Per 31 Januari 2017, jumlah peserta BPJS Kesehatan mencapai 174,3 juta orang.
"Kita targetkan 250 juta penduduk Indonesia, atau seluruh penduduk Indonesia terdaftar di 2019," ujar Yurita kepada VIVA.co.id, ditemui usai peluncuran launching Layanan Modern Channel BPJS Kesehatan, di Super Indo Duren Tiga, Pasar Minggu, Jakarta Rabu 22 Februari 2017.
Ia mengatakan, peningkatan masyarakat yang sudah mendaftar BPJS Kesehatan meningkat setiap bulannya. Salah satu upaya yang dilakukan, adalah dengan mempermudah akses bagi masyarakat biasa untuk menjadi peserta melalui sosialisasi di toko ritel.
"Kalau kita dengan akses yang dibuka seluas-luasnya, saya yakin enggak ada kendala lagi. Kalau belum daftar, kan bisa diingatkan kasir, karena kalau kita persuasif dengan peserta akan lebih baik. Jadi, dengan kasir itu otomatis akan ada peningkatan," kata dia.
Untuk peningkatan jumlah peserta itu, pihak BPJS akan mempererat kerja sama dengan bank-bank pelat merah di Tanah Air. "Kita kan punya mitra dari bank-bank BUMN, ada Mandiri, BRI, bank BUMN lainnya," tutur Yurita. (asp)