Kawasan Cijantung Pengaruhi Pasar Properti di Jakarta

Proyek apartemen di Jakarta.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Banyaknya kaum urban di Jakarta yang berasal dari kota penyangga seperti Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Cikarang dan Karawang, membuat mereka biasanya menetap sementara di hunian sewaan di Ibu Kota dan baru pulang ke rumah pada akhir pekan.

Detik-detik Wanita Muda Tewas Jatuh dari Lantai 9 Apartemen di Penjaringan

Hal ini memunculkan tren baru bagi warga untuk membeli hunian vertikal di Jakarta. Menurut Senior Associate Director Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, konsep hunian vertikal atau apartemen sudah lama ada di Jakarta dengan proyek apartemen pertama Ratu Plaza yang beroperasi tahun 1981. Konsep apartemen saat itu sudah mendekatkan hunian dengan lingkungan kerja, seiring langkanya lahan untuk hunian di tengah kota.

"Konsep ini masih relevan hingga saat ini, terutama karena ruwetnya transportasi, harga tanah yang terus merangkak naik, dan aktivitas yang makin menuntut mobilitas tinggi, sehingga apartemen menjadi salah satu jawaban atas kebutuhan hunian," katanya dalam keterangan yang diterima pada Sabtu, 18 Maret 2017.

Terpopuler: Fakta Baru Sekeluarga Lompat dari Apartemen, Ridwan Kamil Bimbang antara Jabar atau DKI

Ferry menjelaskan, pertimbangan untuk tinggal di apartemen saat ini tidak hanya lokasi, tapi juga pada beragam pertimbangan seperti akses transportasi, reputasi pengembang, fasilitas yang didapatkan penghuni, harga, cara pembayaran dan faktor yang mendukung kenyamanan penghuni apartemen, seperti tempat belanja, rumah sakit, sekolah, komersial, dan lainnya.

Dia pun menambahkan, saat ini perkembangan apartemen di Jakarta sangat pesat -khususnya di Jakarta Timur- seperti di daerah Cakung, Buaran, dan Cijantung.  Di Jakarta Timur bagian selatan atau daerah Cijantung, ada sejumlah proyek apartemen yang sudah beroperasi dan sedang dibangun. 

Sekeluarga Tewas Loncat di Apartemen Punya Bisnis Kapal Ikan, tapi Hancur Gegara COVID-19

Seperti Prajawangsa City yag memiliki 4.000 unit di dalam 8 tower. Daerah Cijantung memiliki potensi positif karena akses di wilayah itu akan semakin baik. Dekat dengan Tol Jagorawi dan JORR 1 dan juga akan terkoneksi dengan JORR 2.

"Tahun 2017 ini diharapkan menjadi momentum bagi properti, untuk bertumbuh dengan asumsi tingkat suku bunga terjaga di bawah 2 digit dan pertumbuhan ekonomi stabil di atas 5 persen," kata Ferry.

Managing Director Prajawangsa City, Mandrowo Sapto, menyampaikan, banyak pekerja di Jakarta mulai menyadari bahwa kualitas dan produktifitas terbuang karena setiap hari harus pergi dan pulang dari rumahnya di Tangerang, Bogor, Depok atau Bekasi.

Selain itu, dia juga mengatakan bahwa dari beberapa hasil penelitian, ditemukan fakta bahwa jauhnya jarak antara rumah ke kantor kerap menyebabkan produktifitas tidak maksimal, rentan mengalami stres, waktu terbuang karena terjebak macet, dan semangat kerja menurun.

"Kondisi tersebut menjadi alasan meningkatnya minat membeli apartemen di Jakarta sebagai transit home. Apartemen berkonsep one stop living atau superblock dengan status strata title, diyakini akan diminati oleh generasi Y karena berlokasi di Jakarta dan memiliki karakteristik hunian nyaman, praktis, dinamis, modern, dan simple," kata Mandrowo.  

Menurut Mandrowo, memilih apartemen di sekitar Cijantung menjadi pilihan karena lokasinya juga sangat dengan wilayah perkantoran di TB Simatupang yang hanya berjarak 1,5 kilometer. Memilih tinggal di Cijantung juga menjadi pilihan hunian bagi pekerja di kawasan industri di sepanjang jalan Raya Bogor menuju Tol Cijago. (ren)

 

 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya