Banyak Investor Pikir Ulang Berinvestasi Obligasi

Gedung kementerian Keuangan
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Bank Indonesia menggandeng PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, atau KPEI dalam penyelenggaraan kliring Obligasi Negara di pasar sekunder. Kerja sama ini dilakukan untuk membuka alternatif perdagangan Obligasi Negara di pasar sekunder. 

Garuda Indonesia Raup Laba US$251,9 Juta pada 2023

Dengan adanya kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas, diversifikasi investor, dan transparansi perdagangan obligasi negara.

Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan Loto Srinaita Ginting mengungkapkan, hingga saat ini, investor masih berpikir ulang untuk dapat berinvestasi di sektor obligasi pemerintah.

BNI Bakal Terbitkan Global Bond US$500 Juta, Jadi Incaran Investor Asing

"Ini masih ada pro dan kontra. Beberapa pelaku katakan apakah modal itu cocok, karena obligasi adalah yang tidak diperdagangkan di bursa. Ini nanti akan lebih transparan," ujarnya di gedung BI Jakarta, Senin 20 Maret 2017.

Setelah kerja sama ini, pihaknya berharap, investor nantinya diharapkan dapat lebih memilih obligasi sebagai salah satu sarana investasi. Terutama, pada perdagangan di pasar sekunder, atau di luar Bursa Efek Indonesia.

Pemilu Lancar Digelar, Intip Prospek Investasi Reksa Dana dan Deposito

"Saat ini, ORI (Obligasi Ritel Indonesia) yang dapat diperdagangkan masih outstanding. Nanti, kami masih evaluasi, karena pengembangan surat utang negara tidak ada yang seperti rumusan, atau obat yang mujarab. Mana yang lebih efektif, model seperti apa yang tepat," tuturnya. (asp)

Emas Antam.

Harga Emas Hari Ini 22 April 2024: Produk Global dan Antam Kompak Merosot

Namun, harga pembelian kembali atau buyback emas produksi Antam ditetapkan tidak berubah seharga Rp 1.236.000 per gram.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024