Aktivitas Perdagangan di RI Tak Terpengaruh Tudingan AS

Ilustrasi kapal kargo.
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside

VIVA.co.id – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memasukkan Indonesia dalam daftar khusus yang dituding bertanggung jawab penuh atas defisit neraca perdagangan AS. Negeri Paman Sam tersebut, mengklaim telah merugi hampir US$50 miliar.

Neraca Perdagangan RI Surplus, BI: Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi Indonesia

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik Sasmito Hadi Wibowo saat berbincang dengan VIVA.co.id memandang, selama ini aktivitas perdagangan Indonesia dan AS berjalan normal. Tidak ada indikasi kuat, bahwa Indonesia telah merugikan AS.

“Selama ini seimbang. Kita ekspor ke sana banyak, impor juga demikian,” kata Sasmito, Jakarta, Rabu 5 April 2017.

Neraca Perdagangan Oktober Surplus, BI: Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Menurut dia, keseimbangan tersebut tercermin dari aktivitas perdagangan kedua negara yang terikat satu sama lain. AS membutuhkan beberapa barang yang berasal dari Indonesia, begitupun Indonesia. Sehingga, kedua negara sudah saling melengkapi.

“Sama sekali tidak ada indikasi kita menekan AS. Karena barang kita di Indonesia, itu juga banyak yang berasal dari AS. Ada perusahaan Nike di sini, itu dia selalu impor barang bahan baku. Dari AS juga,” tutur Sasmito.

RI Dorong ASEAN 'Tinggalkan' Dolar AS, Ini Keuntungannya

Berdasarkan catatan otoritas statistik, bahan baku yang diekspor Indonesia ke AS diantaranya berbasis manufaktur. Sementara Indonesia, kata dia, juga membutuhkan teknologi yang mumpuni dari AS.

Sasmito pun ragu, tudingan tersebut akan membuat aktivitas perdagangan Indonesia dengan AS melesu. “Saya tidak yakin, itu akan memengaruhi. Tetapi, kita perlu juga tetap mengidentifikasi,” ujarnya. (asp)

Ilustrasi ekspor impor.

Neraca Perdagangan Januari Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi RI

Bank Indonesia (BI) menilai surplusnya neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2024 akan menopang ketahanan eksternal perekonomian RI ke depan.

img_title
VIVA.co.id
16 Februari 2024