- ANTARA/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id – PT Bank Negara Indonesia Tbk mencatat laba bersih kuartal I 2017 sebesar Rp3,23 triliun atau tumbuh 8,5 persen dibandingkan laba yang diraih pada periode yang sama tahun 2016 yang sebesar Rp2,97 triliun.
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni menuturkan, kenaikan laba bersih ini ditopang oleh fungsi intermediasi BNI yang tetap solid dalam menyalurkan pembiayaan ke sektor-sektor ekonomi produktif.
"Terutama infrastruktur. Kredit tumbuh 21,4 persen (year on year) menjadi sebesar Rp396,52 triliun," ujarnya di kantornya, Jakarta, Rabu, 12 April 2017.
Baiquni meyakini pembiayaan pada sektor infrastruktur merupakan pilihan terbaik, karena selain turut mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat, dan memperluas pembangunan infrastruktur, juga memberikan berkah bagi bisnis BNI secara keseluruhan.
"Dengan menyalurkan kredit ke infrastruktur, BNI memperoleh peluang pengembangan bisnis penting mulai dari hulu ke hilir," tuturnya.
Sehingga, kata Baiquni, memunculkan sumber-sumber pendanaan baru dan fee based income (pendapatan non bunga) dari segmen korporat. Selain itu, lanjutnya, kucuran kredit yang tumbuh positif tersebut diiringi dengan pengelolaan risiko kredit yang stabil.
Langkah-langkah yang diambil BNI untuk mengelola risiko tersebut antara lain dengan melakukan restrukturisasi kredit. Rasio kredit yang direstrukturisasi terhadap total kredit menurun dari delapan persen pada akhir tahun 2016 menjadi 7,8 persen pada kuartal l 2017, yang berarti terjadi perkembangan yang positif. (hd)