Akhir Pekan, Waspadai Rupiah Melemah Lagi

Dolar AS dan rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Perdagangan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat akhir pekan ini diperkirakan akan melanjutkan pelemahannya meskipun tidak ada sentimen negatif dari dalam negeri.

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah

Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang dinyatakan tetap, tampaknya juga tidak akan banyak membantu menguatnya rupiah sesuai ekspektasi pasar.

"Pelemahan yang terjadi pada rupiah telah membuka peluang pelemahan lanjutan," kata Reza di Jakarta, Jumat, 21 April 2017. Menurutnya, jika dilihat dari pergerakan kemarin, laju rupiah kembali melanjutkan pelemahannya menuju level dikisaran Rp12.300.

Hasil Uji Ketahanan OJK: Perbankan Masih Bisa Mitigasi Pelemahan Rupiah

"Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan perdagangan sebelumnya dimana pelemahan rupiah terjadi di saat laju dolar juga sedang mengalami pelemahan," tuturnya.

Di sisi lain, pergerakan dari dolar Paman Sam terlibas dengan adanya penguatan euro yang memfaktorkan adanya pemilu di sejumlah area di Zona Eropa dan lonjakan dolar New Zealand seiring rilis kenaikan inflasi ke level tertingginya selama lima tahun.

Rupiah Amblas ke Rp 16.270 per Dolar AS Pagi Ini

"Tampaknya pelaku pasar lebih memilih masuk pada mata uang yang memiliki risiko dan kerentanan cukup rendah. Akibatnya nilai dolar dan sejumlah mata uang yang dinilai high risk termasuk rupiah cenderung terkena imbas negatif," ujarnya.

Reza menyampaikan, pergerakan rupiah hari ini diperkirakan akan bergerak di kisaran Rp13.345 hingga Rp13.274 per dolar AS.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae

OJK: Volatilitas Rupiah Tak Berpengaruh ke Permodalan Bank Berdasarkan Hasil Stress Test

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, kondisi volatilitas nilai tukar rupiah saat ini tidak berpengaruh terhadap permodalan perbankan.

img_title
VIVA.co.id
13 Mei 2024