Standarisasi Operasi Pelabuhan, Biaya Logistik RI Turun 3,6%

Direktur Utama Pelindo II, Elvyn G. Masassya
Sumber :
  • Viva.co.id/Bayu Nugraha

VIVA.co.id – PT Pelindo II terus melakukan standarisasi dan penyamaan seluruh operasi pelabuhan di Indonesia. Langkah tersebut diakui, untuk mendorong turunnya waktu bongkar muat barang di pelabuhan, atau dwelling time sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodo.

BUMN MIND ID dan Pelindo Dikabarkan Segera IPO

Presiden Direktur PT Pelindo II, Elvyn G. Masassya mengatakan, sejumlah langkah tersebut sudah berhasil dilakukan salah satunya adalah penurunan dwelling time di pelabuhan Tanjung Priok yang menjadi pelabuhan terbesar di Indonesia.

"Dwelling time sudah turun. Tatkala, kami memasukkan kapal besar dari Amerika Serikat, langsung cost-nya lebih murah dari Singapura," jelas Elvyn, di Nusa Dua, Bali, Rabu 10 Mei 2017.

Pelindo Bantu Warga yang Mau Mudik Lebaran Tapi Terkendala Biaya

Dia mengaku penurunan cost, atau biaya itu bisa terus ditekan dengan meningkatkan kerja sama antara Pelindo I, II, III dan IV. Yakni, penyamaan standarisasi dalam beberapa sektor.

Selain itu, lanjut dia, melalui koordinasi di bawah Kementerian Koordinasi Kemaritiman, pihaknya juga sedang menyiapkan mekanisme dan simulasi untuk terus menekan biaya logistik agar terus turun. 

Pelindo Raup Laba Bersih Rp 4,01 Triliun di 2023

"Kita melakukan simulasi, kalau pengelolaan berbagai pelabuhan utama di Indonesia ini bisa di kerja sama dengan standar yang sama mulai dari operasional, kemudian aspek efisiensi dan produktifitas itu kira-kira bisa menghemat cost logistik sekitar 3,6 persen," jelas Elvyn. 

Simulasi itu, dengan penerapkan standarisasi yang sama antara pelabuhan-pelabuhan yang ada di Indonesia. Yakni, standar operasi dan produktivitas yang sama.

"Mulai dari Kuala Tanjung, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Pontianak, Makassar, Bitung, dan Sorong," kata dia. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya