Siapkan Industri 4.0, Kemenperin Gandeng Universitas China

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA.co.id – Kementerian Perindustrian RI gandeng Tsinghua University, China, untuk bekerja sama di bidang peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) industri dalam menghadapi tantangan revolusi industri keempat atau Industri 4.0. 

Dulu Beli Holden, Kini Mobil Buatan RI Siap Dijual ke Australia

Kesepakatan ini akan tertuang dalam penandatanganan Letter of Intent (LOI) tentang Pemberdayaan Manusia pada Inovasi dan Kepemimpinan Kewirausahaan untuk Industri 4.0.

“Pengetahuan dan penguasaan revolusi industri 4.0 sangat krusial bagi industri dengan kombinasi Artificial Intelligence, Big Data, Cloud Computing, Internet of Things, Robotics, dan 3D Printing,” ujar Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, dalam keterangan tertulisnya pada Minggu, 14 Mei 2017.

Di Indonesia Cuma Segini Orang yang Mampu Beli Mobil Pribadi

Keunggulan implementasi Industri 4.0 antara lain mampu meningkatkan daya saing, produktivitas, pendapatan, dan optimalisasi proses di industri manufaktur. Salah satu inisiasi yang tengah dilakukan oleh pihaknya adalah dengan menyiapkan tenaga kerja terampil yang siap pakai di dunia industri. 

Sementara itu, Airlangga mengatakan Tsinghua University diterima sebagai mitra persiapan Industri 4.0, karena memiliki kualitas pendidikan dan reputasi yang baik. 

RI Lepas Ekspor Minuman Beralkohol Perdana Diageo ke Thailand

“Tsinghua University merupakan salah satu universitas terbaik di Tiongkok dengan reputasi dan metode pengajaran yang terintegrasi, yang telah melahirkan banyak tokoh nasional seperti Presiden Tiongkok, Xi Jinping,” ucapnya. 

Selain itu, ia sangat mengapresiasi Tsinghua University memiliki Tsinghua X-Lab and Tsinghua i-Center, sebagai lembaga inovasi dan inkubasi. Sistem pendidikannya terpadu, antara ilmu akademi dengan praktik industri. Hal ini disebut dual system.

Tsinghua i-Center tersebut mengombinasikan inovasi, internasionalisme, lintas disiplin ilmu (inter-disciplinary), dan integrasi, sebagai modal utama pendidikan. “Sistem pendidikan tersebut dapat diadopsi pada pelaksanaan program vokasi industri yang dicanangkan oleh Kemenperin,” teranngnya. 

Dengan kerja sama ini nantinya, diharapkan metode pembelajaran yang digunakan oleh Tsinghua University dapat diterapkan di Indonesia. “Kerja sama tersebut akan dimulai dengan membangun kemitraan dengan lembaga pendidikan yang ada di bawah pembinaan Kemenperin, seperti APP (Akademi Pimpinan Perusahaan), Pusdiklat Industri, serta BCIC (Bali Creative Industry Center),” sebutnya.

Kerja sama ini merupakan bagian dari pelaksanaan Belt and Road Forum International Cooperation atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) One Belt One Road (OBOR) yang dilaksanakan di Beijing, pada 14-15 Mei 2017.  (one)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya