Bank Sentral se Asia Pasifik Kompak Genjot Ekonomi Kawasan

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA.co.id – Para gubernur bank sentral yang menghadiri Executives' Meeting of East Asia-Pacific Central (EMEAP1), sepakat memperkuat komunikasi dan kerja sama antarbank sentral, guna memperkuat ketahanan ekonomi kawasan. 

Waspadai Dampak Ekonomi Politik atas Serangan Iran ke Israel

Dalam pertemuan yang digelar di Auckland, Selandia Baru, pada 15 Mei 2017 itu, isu yang dibahas terkait ekonomi keuangan global dan regional ekonomi. Para gubernur menyambut baik prospek ekonomi yang positif dan stabilnya pasar keuangan di kawasan.

Kerja sama yang disepakati merespons ketidakpastian global jangka pendek saat ini. Serta, mempersiapkan diri menghadapi tantangan jangka menengah–panjang. 

7 Negara Ekonomi Terbesar di Dunia Tahun 2050, Peringkat Indonesia Gak Main-main!

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo menyampaikan, produktivitas menjadi kunci bagi upaya pengendalian inflasi dan pengembangan kapasitas perekonomian dalam jangka menengah. 

Dalam pemaparan tersebut, Bank Indonesia mendukung penuh berbagai upaya reformasi struktural yang ditempuh dalam upaya meningkatkan efisiensi dan daya saing perekonomian. 

BI Sebut Perlambatan Ekonomi 2024 Dipengaruhi Negara-negara Eropa dan China

"Bank Indonesia juga berkontribusi secara aktif mendorong peningkatan produktivitas dengan konsisten menjaga stabilitas perekonomian sebagai prasyarat berlanjutnya kegiatan ekonomi yang produktif," ujar Agus dikutip dari keterangan resminya, Selasa 16 Mei 2017. 

Selain itu, Bank Indonesia juga menempuh berbagai inisiatif untuk meningkatkan efisiensi di pasar keuangan melalui berbagai upaya pendalaman pasar keuangan

Para gubernur juga mendiskusikan perkembangan Komite Stabilitas Moneter dan Keuangan (Monetary and Financial Stability Committee/ MFSC) terkait pengawasan (surveillance), kegiatan riset, dan kerangka manajemen krisis regional. 

Pembahasan juga meliputi peran, manfaat dan tantangan teknologi finansial (Financial Technology) terhadap perekonomian. Para gubernur sepakat, agar komite dan working group EMEAP tetap melanjutkan pemantauan terhadap perkembangan financial technology.

Berbagai inisiatif kerja sama di bidang pengawasan bank, pasar keuangan, sistem pembayaran dan setelemen, serta teknologi informasi juga didiskusikan. Hasilnya, meskipun ada perkembangan positif pada ekonomi di kawasan, beberapa risiko ketidakpastian ke depan perlu terus mendapat perhatian. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya