VIVA.co.id – PT Pertamina menyiapkan langkah antisipasi peningkatan konsumsi Bahan Bakar Minyak di wilayah Jawa Timur-Bali-Nusa Tenggara. Salah satu upaya Pertamina dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) terhitung mulai 10 Juni 2017 sampai 11 Juli 2017 untuk memastikan penyaluran BBM.
General Manager Pertamina MOR V, Herman M. Zaini, mengantisipasi penyaluran BBM tertinggi saat arus puncak lebaran tahun ini. Diprediksi arus puncak jatuh pada tanggal 23 dan 24 Juni 2017.
Berdasarkan tren penjualan dan realisasi Januari hingga Maret, konsumsi bensin Premium dan Pertamax Series akan mengalami kenaikan 10 persen dibanding level harian normal.
"Untuk wilayah Jatim (Jawa Timur) prediksi konsumsi tertinggi arus mudik pada tanggal 23 Juni 2017 sebesar 4.013 kiloliter per hari atau naik 14 persen dari normal,” jelas Herman kepada VIVA.co.id, Sabtu 10 Juni 2017.
Sementara itu, prediksi konsumsi tertinggi arus balik di Jawa Timur akan terjadi pada tanggal 3 – 4 Juli 2017 dengan mencapai 4.022 KL per hari atau naik 15 persen dari normal.
Untuk wilayah Bali, peningkatan konsumsi BBM juga diprediksi terjadi seiring liburan rangka Lebaran. Prediksi konsumsi tertinggi pada tanggal 23 Juni 2017. Begitupun prediksi konsumsi tertinggi arus balik diperkirakan tanggal 3– 4 Juli 2017 atau naik 15 persen dari normal.
Untuk wilayah NTB, prediksi konsumsi tertinggi arus mudik pada tanggal 23 Juni 2017 sebesar 4013 KL per hari atau naik 14 persen dari normal. Kemudian, prediksi konsumsi tertinggi arus balik pada tanggal 3 – 4 Juli 2017 sebesar 4022 KL per hari atau naik 15 persen dari normal.
Tambah Mobil Tangki
“Selain menyiapkan penambahan stok, kami juga melakukan upaya-upaya lainnya, yakni menyediakan layanan produk Pertamax Series dan Pertamina Dex dalam bentuk kemasan khusus di seluruh SPBU di jalur strategis arus mudik/balik yang juga akan dibuka selama 24 jam," kata dia.
Selain itu, Pertamina juga menambah armada mobil tangki yang memiliki total kapasitas lebih dari 1000 KL.
"Kami juga menambah 42 Unit Mobil Tanki dengan total kapasitas 1.084 KL serta membentuk SPBU kantong di 6 titik SPBU wilayah Jombang, Nguling-Probolinggo, Lumajang, Pakisaji Malang, Batu dan Blitar,” lanjut Herman. (ren)
