Atasi Kelangkaan, Ganjar Bangun Pabrik Garam Teknologi China

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau petani garam.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, segera merealisasikan pembangunan pabrik garam di sejumlah lokasi di kawasan pesisir pantai utara. Pabrik garam modern itu nantinya dibangun dengan teknologi yang diusung dari China dan Korea Selatan.

Warga Jateng Terdampak Pembangunan Tol Solo-Jogja Ogah Pilih Ganjar di Pemilu 2024

Ganjar menjelaskan, progres pembangunan pabrik garam tersebut kini sudah berjalan. Dia bahkan sengaja mempercepat pembangunan pabrik seiring dengan kelangkaan garam di level nasional.

"Sampai hari ini sudah sampai feasibility study. Hampir satu tahun lalu saya bicara soal ini (garam langka), hari ini terjadi. Maka saya minta dipercepat," kata Ganjar di Kabupaten Boyolali, Kamis, 3 Agustus 2017.

Warga Bandingkan Jalan Aspal Jawa Timur dan Jawa Tengah Jadi Perdebatan, Saling Bela

Sejumlah lokasi pabrik garam itu ada di Kabupaten Pati, Jepara, dan Rembang. Tapi, yang sudah siap sepenuhnya adalah beberapa lokasi di Kabupaten Pati. Sementara itu, kabupaten lain masih diuji coba untuk melihat perbandingan kualitas garam yang dihasilkan.

"Kalau kami bisa mengujicobakan lima titik, maka bisa disebar agar ada perbandingan kualitas. Tapi, ini sudah jalan, maka tahun ini harapannya bisa dilakukan instalasinya (pemasangan), " kata pria berambut putih itu.

Harga Garam Naik, Zulhas: Biar Petani Setahun Sekali Menikmati Untung

Pembangunan pabrik dilakukan melalui skema kerja sama dengan Badan Penelitian Pengembangan dan Teknologi (BPPT). Pembiayaannya nanti akan melibatkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Tengah dengan skema bisnis.

"BUMD kami nanti akan membeli peralatannya, Jadi betul-betul berbisnis," ujar dia.

Ganjar memastikan, peralatan pabrik garam yang segera dibangun nanti menggunakan instalasi modern yang tak tergantung cuaca. Peralatan itu diambil langsung dari Korea Selatan dan China.

"Jadi lebih canggih dan tidak membutuhkan Matahari. Sudah ada. Itu dari Korea Selatan dan China," tutur dia.

Alasan pengambilan teknologi itu, menurut Ganjar, karena beberapa tahun lalu investor asal negeri Tirai Bambu itu telah menawarkan diri untuk investasi di Jawa Tengah. Namun, kala itu, pemprov belum menanggapi.

"Maka kayaknya hari ini kami meski menanggapi agar bisa memproduksi dalam skala besar. Kalau BUMD nanti menjadi lokal partner-nya, harapannya teknologi itu bisa kami pakai untuk memenuhi pasokan garam nasional," ujar dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya