Di Jakarta, Konsumen Nyonya Meneer Kaum Menengah ke Atas

Toko Jamu logo Nyonya Meneer di Semarang.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id – Berhentinya kegiatan operasional PT Nyonya Meneer dalam beberapa pekan terakhir, menjadi pukulan tersendiri bagi agen jamu di Ibu Kota. Sebab sampai saat ini, produk perusahaan jamu legendaris tersebut terbukti masih diminati oleh penikmat jamu tradisional.

Jamu Tradisional RI Bisa Go Internasional, Asalkan...

Alam Syaaf, seorang agen jamu saat berbincang dengan VIVA.co.id mengaku turut prihatin dengan kejadian yang menimpa perusahaan jamu asal Semarang, Jawa Tengah tersebut. Apalagi sejauh ini, produk jamu Nyonya Meneer telah mendapatkan tempat tersendiri bagi penikmat jamu.

"Pangsa pasar (Nyonya Meneer) itu menengah ke atas. Karena mereka konsumsi itu sudah turun temurun. Kenapa? Karena kualitas dan rasanya itu yang sangat berkhasiat," kata Alam di Jakarta, Minggu 13 Agustus 2017.

Jamu Sama Khasiatnya dengan Minuman Prebiotik Jepang

Pria yang telah menjadi agen jamu sejak 1974 itu pun tak ragu menyebut kualitas dari produk Nyonya Meneer jauh lebih tinggi dibandingkan kompetitor lainnya. Bahkan, ada beberapa perbedaan yang cukup signifikan dari produk Nyonya Meneer, dibandingkan produk perusahaan jamu lainnya.

"Serbuknya itu halus, bau jamunya segar, dan beda dengan yang lainnya. Selain rasanya tidak pahit, khasiatnya nyata. Kalau dari kualitas, Nyonya Meneer sangat konsisten," ujarnya menambahkan.

Rahmat Gobel Tak Selamatkan Nyonya Meneer dengan Akuisisi

Meski demikian, produk perusahaan jamu yang sudah berdiri sejak 1919 itu pun saat ini sudah mulai langka di pasaran. Dengan kualitas produk yang dimiliki, Alam berharap, persoalan yang menimpa Nyonya Meneer bisa segera diselesaikan dalam waktu dekat.

"Sekarang memang masih ada, tapi produk tertentu saja. Tidak semua produk diproduksi lagi. Padahal konsumen masih banyak mencari produk Nyonya Meneer," katanya.

Sebagai informasi, pengusaha kawakan Rachmat Gobel berencana membantu Nyonya Meneer dari persoalan utang yang menimpanya. Hal tersebut dikemukakan Gobel, usai melakukan pertemuan dengan Presiden Direktur PT Nyonya Meneer Charles Saerang beberapa waktu yang lalu. (mus)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya