- VIVA.co.id/Fikri Halim
VIVA.co.id – Laba bersih PT Pertamina semester I 2017 tercatat turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dalam enam bulan, laba bersih hanya sebesar US$1,4 miliar atau turun 24 persen dibandingkan semester I 2016 yang sebesar US$1,83 miliar.
Direktur Utama Pertamina, Elia Massa Manik, mengungkapkan anjloknya laba bersih Pertamina ini lantaran harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan solar yang diputuskan oleh pemerintah tidak naik hingga akhir 2017.
Padahal, kata Massa, pendapatan perusahaan pada semester I 2017 ini meningkat mencapai 20 persen atau menjadi US$20,5 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$17,2 miliar. Menurut dia, naiknya pendapatan lantaran harga minyak mentah yang naik.
"Tapi, kenaikan ini jadi menekan net income dan EBITDA kami, karena pemerintah menetapkan tidak ada kenaikan harga BBM hingga akhir tahun ini," ujar Massa di kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu 16 Agustus 2017.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, Pertamina sebagai perusahaan migas nasional harus mendukung kebijakan pemerintah untuk menjaga harga BBM tidak naik. Ia mengaku perusahaan terus berusaha melakukan efisiensi dan menggenjot produksi.
Mantan Direktur Utama PTPN III ini menyebut hal itu terlihat dari realisasi belanja modal yang meningkat sepanjang semester I-2017 mencapai US$1,49 miliar, dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar US$810 juta dolar.
"Realisasi Capex (belanja modal) lebih baik dari semester satu tahun 2016," ujar dia. (ren)