Tanpa Ketersediaan Pupuk Kedaulatan Pangan Sulit Terjaga

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Pending Dadih Permana
Sumber :
  • Dok. Pupuk Indonesia

VIVA.co.id – Kedaulatan pangan nasional diakui sulit bisa dicapai jika industri pendukung seperti pupuk tak berkembang. Pupuk diakui selama ini menjadi faktor utama dalam peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pangan strategis.

Daftar Harga Pangan 25 April 2024: Bawang Merah hingga Daging Sapi Naik

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian, Pending Dadih Permana, mengatakan, dalam dua tahun terakhir produksi beras serta jagung berhasil tumbuh masing-masing lima persen dan 18 persen.

Menurut dia, pertumbuhan produksi itu tentunya sangat didukung oleh industri pupuk yang berkembang baik. Sebab, sudah menjadi keniscayaan bahwa jika ingin akselerasi produksi pertanian. industri pupuk harus lebih baik.

Kembangkan Produk Urea dan Amonia, Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei BFI

“Industri pupuk harus berkembang. Sudah keniscayaan jika mau akselerasi produksi pertanian harus ditopang industri pupuk yang bagus,” ujar Dadih dalam keterangannya yang diterima VIVA.co.id, Rabu 30 Agustus 2017.

Dadih menjelaskan, pupuk adalah salah satu input produksi yang harus diperjuangkan untuk menjaga kedaulatan pangan nasional. Selain itu, ketersediaan benih unggul dan alat mesin pertanian menjadi faktor.

Daftar Harga Pangan 23 April 2024: Daging Sapi hingga Telur Ayam Turun

Peneliti Senior Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Achmad Suryana, mengungkapkan, saat ini penggunaan pupuk Urea, SP36, dan KCl sudah efisien di sebagian besar provinsi di Indonesia.

"Di samping itu sudah kurang responsif terhadap kenaikan harganya. Artinya harga tidak lagi menjadi penentu utama bagi petani dalam membeli dan menggunakan pupuk,” ujar Suryana.

Dia mengatakan, ketersediaan dan penggunaan pupuk secara berimbang dengan '6 Tepat' oleh petani telah berhasil mendorong rekor produksi dan produktivitas komoditas pangan strategis nasional dalam beberapa tahun terakhir.

Sementara itu, Kepala Balai Penelitian Tanah Kementan, Husnain, mengatakan, pemupukan berimbang dapat menyumbang lebih dari 20 persen kepada peningkatan produksi. Data ini didukung oleh berbagai penelitian terdahulu.

"Efektivitas penerapan pupuk berimbang dapat tercapai bila diperhatikan faktor-faktor penentu seperti status hara tanah dan teknik pemupukannya,” ujarnya.

Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia, Koeshartono, mengatakan, perseroan mendukung program ketahanan pangan melalui jaminan pasokan pupuk siap pakai dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia serta menyalurkan pupuk hingga ke seluruh pelosok Tanah Air, dan untuk mengatasi melayani daerah terpencil yang sulit dijangkau.

Saat ini, Pupuk Indonesia telah menambah gudang penyangga dan menyediakan sarana transportasi untuk kios remote serta menginventarisasi kebutuhan pupuk yang akan ditangani di wilayah terpencil.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya